Preman Pungli dan Aniaya Penumpang di Pelabuhan Amolengo Konsel

Seorang penumpang dianiaya oleh preman di Pelabuhan Amolengo, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), viral di media sosial (medsos), Rabu (8/12/2021). Foto/screenshoot video
Seorang penumpang dianiaya oleh preman di Pelabuhan Amolengo, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), viral di media sosial (medsos), Rabu (8/12/2021). Foto/screenshoot video

Kendari. Bentara Timur – Sebuah rekaman video penganiayaan seorang penumpang yang diduga dilakukan oleh preman di Pelabuhan Amolengo, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), viral di media sosial (medsos), Rabu (8/12/2021).

Dalam video itu tampak seorang penumpang yang diketahui bernama Abidin yang berbaju kaos hitam dianiaya oleh preman karena memprotes adanya pungutan liar (pungli) saat memasuki areal pelabuhan. Ia dikejar, dipukuli, dan diterjang oleh beberapa orang preman.

Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, peristiwa itu terjadi pada 24 November 2021 lalu. Abidin dianiaya bahkan saat sedang diwawancarai oleh salah satu wartawan dari media lokal.

Baca juga: Tolak Pemindahan Pelabuhan, Buruh Pelabuhan Kendari Demo di DPRD Provinsi

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Penyeberangan Amolengo, Armin Malaka membenarkan kejadian penganiayaan tersebut.

“Iya itu betul, kejadiannya kalau saya tidak salah tanggal 17 atau 20 November 2021,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Hearing di DPRD Sultra, Kadis Perhubungan dan Kepala KSOP Nyaris Diamuk Buruh Pelabuhan

Armin menyebut, pelaku dalam video tersebut adalah seorang preman yang sementara mabuk meminta uang kepada pengguna jasa yang sedang masuk ke dalam pelabuhan.

Kejadian bermula ketika pelaku meminta uang kepada pengguna jasa (penumpang) sebesar Rp20.000. Setelah itu, pelaku kembali mendatangani korban meminta uang lagi sebesar Rp50.000 tapi tidak diberikan, maka terjadilah adu mulut sampai pemukulan.

Armin bilang, setelah mengetahui kejadian itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kapolsek Kolono untuk mengamankan pelaku, dan juga berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Sultra.

“Jadi saya katakan tadi sama pihak Polda yang sudah mau turun menangkap pelaku agar tidak hanya menangkap premannya tetapi juga menangkap para calo yang kerap melakukan pungutan liar,” kata Amrin.

Ia menuturkan, ada petugas dari pihak  kemanan baik kepolisian maupun TNI yang mengamankan di Pelabuhan Feri Amolengo. Namun saat kejadian, mereka tidak ada di tempat.

“Ada TNI dalam hal ini Babinsa kemudian dari pihak kepolisian itu adalah KP3. Hanya pada waktu kejadian, dua duanya tidak ada di tempat. Mereka lagi pulang istrahat,” pungkasnya.

Reporter : (rmh)