Ada Pungli di Pelabuhan Amolengo Konsel, DPRD Sultra: Memalukan

Ketua Fraksi Golkar DPRD Sultra, Aksan Jaya Putra
Ketua Fraksi Golkar DPRD Sultra, Aksan Jaya Putra

Kendari. Bentara Timur – DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyayangkan kejadian penganiayaan terhadap seorang penumpang oleh preman di Pelabuhan Amolengo, Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), yang viral di media sosial.

Dimana dalam video itu tampak seorang penumpang yang diketahui bernama Abidin yang berbaju kaos hitam dianiaya oleh preman karena memprotes adanya pungutan liar (pungli) saat memasuki area pelabuhan. Ia dikejar, dipukuli, dan diterjang oleh beberapa orang preman. Peristiwa itu terjadi pada 24 November 2021 lalu.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Sultra, Aksan Jaya Putra mengatakan, prihatin atas kejadian tersebut. Katanya, kejadian ini harus segera ditindaki.

Baca juga: Preman Pungli dan Aniaya Penumpang di Pelabuhan Amolengo Konsel

“Terkait adanya kejadian seperti di video yang viral itu, saya sangat menyayangkan. Ini harus segera ditindaki. Biar bagaimana Pelabuhan Amolengo adalah UPTD Dinas Perhubungan Sultra,” kata Aksan lewat whatsapp messenger, Rabu (8/12/2021).

Aksan bilang, kasus pungli yang terjadi di Pelabuhan Amolengo sangat memalukan dan mencoreng Dinas Perhubungan Sultra, khususnya UPTD Penyeberangan Amolengo.

Baca juga: Preman Aniaya Penumpang di Pelabuhan Amolengo Konsel Tak Ditangkap, Polisi: Sudah Damai

Pria yang akrab disapa AJP ini meminta Kepala UPTD Penyeberangan Amolengo harus segera mengambil tindakan agar pungli di pelabuhan itu tidak kembali terjadi.

“Harus segera ditindaki. Sebenarnya pihak UPTD Penyeberangan Amolengo bisa mengambil bantuan dari Satpol PP untuk membantu menjaga keamanan di sana karena bagaimana pun ini aset dari pemerintah provinsi,” ujarnya.

Ketua Fraksi Golkar DPRD Sultra ini menegaskan bahwa seharusnya di manapun, aksi pungli tidak boleh terjadi karena hal itu sangat merugikan masyarakat.

“Di manapun, bukan hanya di pelabuhan, yang namanya pelayanan tidak boleh ada yang namanya pungli. Nanti kita rencanakan memanggil pihak Dinas Perhubungan Sultra untuk menindaklajuti hal itu, agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” pungkasnya.

Reporter : (rmh)