Kendari, bentaratimur.id – Pemerintah diminta menunda pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) ke XIV tahun 2022 yang akan digelar pada 26 November sampai 3 Desember 2022 di Kota Baubau dan Kabupaten Buton. Permintaan penundaan ini disampaikan Muhammad Endang selaku pemerhati olahraga di Sultra
Alasan penundaan tersebut kata Endang, karena pelaksanan Proprov ke XIV amburadul, dimana venue atau tempat cabang olahraga yang akan dipertandingkan belum siap. Selain itu, cabang olahraga yang akan dipertandingan hingga saat ini belum jelas.
“Kalau melihat dari kesiapan pemerintah provinsi dalam pelaksanaan Porprov yang akan digelar di Kota Baubau dan Kabupaten Buton itu belum siap dan terkesan dipaksakan. Sebaiknya ditunda saja sampai awal tahun 2023, sambil menunggu venuenya siap,” kata Endang di Kendari, Senin (24/10/2022).
Mantan Ketua Pengprov Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Sultra itu menyebutkan, anggaran untuk pelaksanaan Porprov ke XIV kurang lebih belasan miliar. Anggaran tersebut diprioritaskan untuk kesiapan dan kelengkapan cabang olahraga yang dipertandingan. Sementara untuk pembangunan sarana dan prasarana itu disiapkan oleh Pemerintah Kota Baubau dan Kabupaten Buton.
“Kalaupun dipaksakan pelaksanaan Porprov di Baubau dan Buton itu hanya seremoni pembukaan saja. Tetapi untuk pertandinganya dilaksanakan di daerah lain yang fasilitas lapangannya ada. Seperti lapangan sepak bola di Konawe Selatan, dan lapangan golf di Pomalaa, Kolaka,” ujar Endang.
Ketua DPD Demokrat Sultra itu mengaku heran dengan pemerintah provinsi mengapa pelaksanaan Porprov belum siap padahal terkait anggaran dan koordinasi lebih gampang.
“Ini agenda reguler. Anggaran dan koordinasi lebih gampang karena Ali Mazi yang jabat gubernur dan anaknya Ketua KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) yang tak lain representatif dari Ali Mazi sendiri,” ucap Endang.
Menutut mantan Wakil Ketua DPRD Sultra itu, memaksakan pelaksanaan Porprov di Baubau dan Buton hanya menghabiskan anggaran. Sementara gelaran Porprov itu adalah untuk mencari atlet potensi dan berbakat untuk kemudian dilatih dan disiapkan untuk mewakili Sultra di level yang lebih tinggi.
“Pemerintah dan KONI Sultra harus segera melakukan evaluasi akan pelaksanaan Porprov yang belum siap 100 persen. Mulai dari venue, cabang olahraga yang akan dipertandingkan. Jikalau belum siap, baiknya ditunda saja,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sultra, Trio Prasetio Prahasto mengatakan, untuk persiapan Porprov Sultra akan dilakukan rapat bersama dengan pihak Pemerintah Kota Baubau dan Pemerintah Kabupaten Buton dan pihak KONI.
“Rencana besok kami agendakan rapat bersama. Hasilnya akan kami sampaikan,” kata Trio.
Laporan : R. Hafid