Kendari. Bentara Timur – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Endang mengungkapkan, berdasarkan hasil survei internal yang dilakukan Partai Demokrat banyak masyarakat rindu kepemimpinan di zaman Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Salah satunya karena kebijakan pemekaran daerah sangat mudah di masa kepemiminan Presiden Susilo SBY.
“Pemekaran zaman SBY itu sangat mudah, asal memenuhi syarat, penduduk, wilayah, undang-undang, ada rekomendasi, ada aspirasi rakyat itu semua bisa dilakukan,” kata Endang saat menyampaikan sambutan di musyawarah cabang (Muscab) ke IV DPC Demokrat se-Sultra di Kendari, Minggu (13/2/2022).
Endang bilang, saat ini banyak pemekaran yang terhambat, padahal hal itu merupakan sebuah tuntutan dan kebutuhan rakyat.
Ia mengungkapkan misalnya saja sejumlah daerah yang hingga hari ini belum juga ada kejelasan terkait pemekaran itu.
“Sekarang ini bagaimana? Kebutuhan rakyat terhambat, Konawe Tengah terhambat, Kolaka Selatan terhambat, Kabaena terhambat. Makanya saya minta, imbau rakyat kali ini pilih Partai Demokrat jika ingin zaman SBY terulang kembali, KPK kuat, pemberantasan korupsi kuat, kejaksaan punya taring, ini semuanya di zaman SBY,” ujar Endang.
Selain itu, Endang juga mengaku banyak mendengar keluhan masyarakat, mulai dari perangkat desa hingga guru honorer. Mantan Wakil Ketua DPRD Sultra itu mengatakan, sering melakukan blusukan ke daerah-daerah, mulai di tingkat kecamatan, kelurahan hingga ke desa-desa di wilayah Sultra.
Dalam blusukannya itu, ia banyak menerima keluhan terkait kesejahteraan masyarakat hingga infrastruktur yang masih menjadi perhatian.
“Saya mendapat keluhan dari para tenaga honorer, dari para sekretaris desa, guru honorer maupun penyuluh PNPM. Disampaikan ke saya, kami rindu dengan nasib kami yang sebelumnya, termasuk para honorer,” ucap Endang.
Selanjutnya kata Endang, jika mereka merasa rindu dengan penanganan masa sebelumnya, maka hanya ada satu cara, yakni pilih kembali Partai Demokrat di Pemilu 2024 mendatang.
“Kalau rindu masa SBY, bagaimana penegakan hukum, perlakukan tenaga honorer, maka satu-satunya opsi adalah memilih lagi Partai Demokrat,” katanya.
Endang menambahkan, pemilihan umum (pemilu) 2024 menjadi tantangan tersendiri bagi Partai Demokrat Sultra. Sebab, perhelatan pemilu kali ini merupakan yang pertama diselenggarakan secara serentak bersama pemilihan legislatif, pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah.
“Tantangan yang kita hadapi sangat besar. Makanya, kader partai harus tetap bekerja, bersatu untuk menyongsong pemilu 2024 mendatang. Kemudian, semua kader Demokrat harus terus bergandengan tangan untuk membesarkan partai,” ujarnya.
Reporter : (rmh)