Dosen UHO Masuk Daftar Ilmuwan Top di Dunia, Rektor: Ini Motivasi Buat Dosen Lain

Rektor UHO, Prof. Muhammad Zamrun Firihu
Rektor UHO, Prof. Muhammad Zamrun Firihu

Kendari. Bentara Timur – Satu dosen Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Prof. Muhammad Nurdin masuk dalam daftar 58 ilmuwan asal Indonesia paling berpengaruh di dunia versi Stanford University Amerika Serikat.

Dosen di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan (MIPA) UHO itu menempati peringkat 55 skala nasional dan peringkat 189.943 dosen berpengaruh di dunia.

Rektor UHO, Prof. Muhammad Zamrun Firihu mengatakan, apa yang dicapai dosen tersebut merupakan motivasi bagi ilmuwan-ilmuwan lain di UHO.

“Saya selalu membuka untuk semua dosen-dosen di UHO berinovasi. Artinya ini juga menjadi motivasi ilmuwan yang lain yang ada di UHO untuk bisa berkontribusi di bidangnya masing-masing,” kata Zamrun saat ditemui di salah satu Hotel di Kendari, Senin (1/10/2021).

Zamrun mengaku, tidak pernah menghalangi apa yang dilakukan oleh dosen-dosen di UHO dan selalu mendukung untuk berkontribusi di bidangnya masing-masing.

“Saya tidak pernah menghangi dosen di UHO untuk berkarya. Bahkan saya selalu mendukung beliau dan meminta tolong untuk diterapkan kepada dosen-dosen yang lain apa yang telah dicapai,” ujarnya.

Ia menambahkan, apa yang telah dicapai ini menunjukan suasana akadamik UHO berjalan dan mulai mendunia.

“Kami sangat bersyukur ada salah satu dosen kita yang masuk daftar ilmuwan berpengaruh di dunia,” pungkasnya.

Baca juga: Satu Dosen UHO Masuk Daftar 58 Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia

Sementara itu, Prof. Muhammad Nurdin mengaku bersyukur atas pencapaiannya. Katanya penghargaan itu menjadi penyemangat baginya untuk lebih giat meneliti.

“Alhamdulillah pencapaian ini dapat diraih berkat dukungan dari semua pihak, mulai dari keluarga, pimpinan jurusan, fakultas, universitas, kelompok riset, networking dan juga kerjasama yang senantiasa terbuka ruang untuk kami menjalankan kebebasan akademi,” kata Nurdin.

Baca juga: UHO Masuk Daftar 25 Kampus Terbaik di Indonesia

Ia mengaku, hingga saat ini lebih 100 artikel juga paper sudah diterbitkan pada Jurnal Internasional bereputasi yang terindex di Scopus. Untuk diketahui, Scopus adalah lembaga pengindeks jurnal dan paper terbesar dan paling top di dunia. Scopus merupakan group penerbit Elsevier BV.

Di samping capaian tersebut, Prof. Nurdin menambahkan, saat ini tengah disibukan membimbing puluhan mahasiswa S1, S2, S3, Post Doctor dan mitra riset. Bahkan, ada  tiga mahasiswa pascasarjana yang tengah ia bimbing dari lima perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.

Khusus untuk penelitian, Prof Nurdin mengatakan, telah melibatkan sejumlah mahasiswa di dalam lembaga yang dinaungi Research Group. “Sejumlah mahasiswa ini terlibat dalam berbagai skema penelitian di Research Group kami,” bebernya.

Ia menjelaskan, Research Group menerapkan beberapa skema penelitian. Antara lain penelitian dasar, penelitian terapan, pasca doktor, dan penelitian kerjasama perguruan tinggi.

Selain itu, juga ada penelitian kerjasama internasional dan publikasi. Antara lain, world class researchworld class professor, riset keilmuan merdeka belajar kampus merdeka, program kemitraan masyarakat, dan lain-lain.

Katanya, sebagian besar penelitian ini seang proses on-going sampai tahun 2023. “Tim kami berusaha melakukan riset dengan baik dan mempublikasikannya pada jurnal high impact. Sehingga pembaca scientist dunia dapat mengakses dengan baik,” tuturnya.

Selain itu, saat ini ada beberapa scientist internasional yang menawarkan kemitraan yang saling menguntungkan. Tentunya akselerasi publikasi ke depan harus terus di dorong.

Menurutnya, suatu ruang laboratorium harus dibangun di UHO agar dapat dikelola dan dimanfaatkan, salah satunya oleh  Research Group. Dengan tujuan dapat mengakselerasi kinerja riset dan publikasi di UHO Kendari.

“Untuk dapat terus melanjutkan aktifitas riset, kami memimpikan adanya suatu ruangan laboratorium yang dapat digunakan untuk pengembangan experiment lebih maksimal,” ucap Nurdin.

Baca juga: Farmasi UHO Gelar Seminar untuk Tingkatkan Daya Saing

Dikutip dari Tempo.co, sebanyak 58 ilmuwan dari Indonesia yang berasal dari berbagai lembaga riset dan perguruan tinggi masuk dalam daftar 2% ilmuwan yang paling berpengaruh di dunia. Pemeringkatan Top 2% World Ranking Scientists ini dipublikasikan Stanford University dan Elsevier BV.

Pemeringkatan Top 2% World Ranking Scientists ini secara tahunan diperbarui oleh Elsevier BV dan Stanford University. Yang terbaru, data ini diperbarui pada 20 Oktober 2021. Dalam pembaruan kali ini, terdapat 58 ilmuwan asal Indonesia yang masuk daftar 2% ilmuwan paling berpengaruh di dunia.

Jumlah ini mengalami kenaikan dibanding tahun lalu yang hanya berjumlah 40 ilmuwan. Kendati demikian, Indonesia masih jauh tertinggal bila diibanding Malaysia, yang tahun 2020 lalu saja mampu memasukkan 388 ilmuwan dalam top 2% ilmuwan dunia yang paling berpengaruh.

Ini pun bila diteliti berdasarkan nama, ada beberapa nama yang bukan orang Indonesia. Mereka sepertinya ilmuwan asing yang bekerja di lembaga internasional yang berada di Indonesia. Ada pula ilmuwan asal Indonesia yang bekerja di luar negeri yang masuk dalam pemeringkatan ini.

Bila dibandingkan dengan beberapa negara lain di Asia, Indonesia sangat jauh tertinggal, seperti Jepang dengan 4.483 nama, India dengan 9.104 nama, dan China dengan 12.948 nama. Pemeringkatan ini dilakukan oleh tiga peneliti asal Stanford University. Ketiganya adalah Prof John Ioannidis, Jeroen Baas, dan Kevin Boyack.

Hasil pemeringkatan ini disampaikan lewat publikasi ilmiah berjudul Data for Updated Science-Wide Author Databases of Standardized Citation Indicators. Peringkat didasarkan pada c-score yang merupakan jumlah sitasi publikasi yang tidak termasuk sitasi oleh diri sendiri (nonself-citation).

Mengapa daftar 2% ilmuwan dunia yang dirilis Standford University ini bisa disebut juga sebagai daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia?

Karena pemeringkatan menunjukkan 2% ilmuwan yang nama-namanya paling banyak dikutip dalam jurnal-jurnal ilmiah di dunia. Pemeringkatan ini secara rinci menampilkan 159.648 ilmuwan yang karyanya paling sering dikutip oleh para peneliti lain di seluruh dunia. Atas dasar itu, menjadikan mereka sebagai ilmuwan paling berpengaruh di dunia.

Reporter : (rmh)