Kendari. Bentara Timur. Penumpang kapal cepat KM Priscilia 88 mengeluhkan buruknya pelayanan kapal ini. Pasalnya dua penumpangnya yang bertolak dari Pelabuhan Nusantara Kendari menuju Pelabuhan Nusantara Raha pada Minggu (12/3) siang harus berangkat dengan menempati kursi yang tidak sesuai dengan tiket pesananya.
Adalah Agus Susanto dan Cici, keduanya membeli tiket VIP bernomor kursi 66 serta 67 dari loket resmi pelabuhan. Belakangan diketahui rupanya nomor kursi yang tertera dalam lembaran tiket keduanya sudah tidak tersedia di kapal.
ABK kapal juga mengakui, jelas Agus, kalau nomor tiket yang dibelinya memang benar tidak mempunyai kursi. Memang pada akhirnya Agus mendapat bangku selama dalam perjalanan di atas kapal, namun Agus mengaku tetap dirugikan atas pelayanan buruk pihak kapal yang menjual tiket dengan nomor tanpa kursi terhadapnya.
“ Beberapa kali saya pindah tempat duduk, karena ternyata bangku yang saya tempati sudah ada penumpangnya. Saya protes ke ABK kenapa jual tiket yang tidak ada kursinya? Terus saya diminta untuk pindah di kursi lain. Awalnya, saya pindah tapi setelah itu ada penumpang yang punya kursi datang. Akhirnya saya harus pindah lagi. Beberapa kali begitu,” katanya dikonfirmasi melalui telepon seluler, Senin (13/3).
“Saya malu kalau dikasih pindah terus. Mungkin dianggap kita tidak beli tiket. Padahal, kita juga beli tiket di loket resmi, VIP malah” tambahnya
Pengelola loket, Obong, membantah jika pihaknya lalai dalam pelayanan tiket. Dia memastikan setiap penjualan tiket penumpang sesuai kursi yang tersedia di kapal.
“Kita juga tidak berani menjual tiket yang tidak ada nomor kursinya. Kita pastikan tiket yang kita jual semua punya kursi,” katanya saat ditemui langsung di ruang loket pelabuhan Nusantara Kendari, Senin (12/3).
Obong menyesalkan pihak kapal yang tidak berkoordinasi dengan loket atas kejadian tersebut. Katanya, pihak kapal seharusnya memberitahu bagian loket terkait adanya tiket penumpang bermasalah agar mencari solusi penyelesaiannya.
“Tidak ada konfirmasi dari kapal. Jadi kita tidak tahu masalahnya,” ucapnya.
Sementara itu, penanggung jawab PT Pelayaran Dharma Indah yang membawahi pengelolaan kapal KM Priscilia 88, Sif, mengatakan nomor tiket milik kedua penumpang telah dikosongkan dan tidak lagi digunakan semenjak mengalami kerusakan.
Kata Sif, pihaknya sudah berupaya untuk menghapus nomor kursi seperti milik kedua penumpang, namun adanya kendala jaringan sehingga hingga kini masih terdaftar dalam sistem data jumlah kursi penumpang.
“Kursinya itu memang tidak ada di kapal karena sudah lama rusak. Kita sudah coba ganti kemarin, cuma dari sistem lagi error jadi tidak bisa terhapus,” jelasnya.
Sif menyebut kapal KM Priscilia belum lama datang dari luar daerah dan baru beroperasi sebanyak dua kali. Kata dia, pihak kapal sebelumnya sudah menyampaikan kepada pengelola loket agar menghentikan penjualan nomor tiket yang sedang bermasalah.
Kejadian ini diakui Sif sebagai akibat kelalaian pihaknya. Katanya, ia telah menghubungi penumpang bersangkutan dan menyampaikan permohonan maaf.
“Saya sudah bicara tadi dengan penumpangnya. Dari Dharma Indah meminta maaf,” katanya.
Sekretaris Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Fasikin, mengatakan akan menindaklanjuti kejadian tersebut dengan menjatuhkan sanksi apabila ditemukan terdapat kelalaian yang dilakukan pihak kapal KM Priscilia 88.
“Kalau ada kelalaian kita sanksi teguran,” pungkasnya.
Penulis : Muhlas