Kendari. Bentara Timur – Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana alam menyusul adanya fenomena La Nina yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi.
Ali Mazi mengatakan kesiapsiagaan terhadap bencana alam ini, tidak terlepas dari karakteristik wilayah Sultra yang cukup rawan terjadinya bencana. Tahun 2019 lalu, terdapat lima kabupaten/kota yang terdampak bencana alam cukup besar seperti banjir dan tanah longsor, yakni Kabupaten Konawe, Konawe Utara, Konawe Selatan, Kolaka Timur, dan Kota Kendari. Begitu juga di tahun 2018 lalu sejumlah daerah terkena banjir bahkan di Kabupaten Konut banjir bandang meluluhlantakan daerah itu. Infrastruktur banyak yang rusak dan ribuan warga harus mengungsi.
Gubernur mengungkapkan, banjir di sejumlah daerah berdampak dengan rusaknya infrastruktur jalan dan jembatan, sehingga memutuskan jalur lintas antar kabupaten dan provinsi di Sultra.
“Tentunya kita tidak mengharapkan kembali terjadi di Bumi Anoa yang kita cintai bersama. Oleh karena itu, kesiapsiagaan menghadapi bencana yang rentan terjadi, perlu dipersiapkan dengan baik,” jelas Ali Mazi dalam sambutanya pada apel konsolidasi siaga bencana di Kantor Gubernur Sultra, Jumat (13/11/2020).
Laporan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bulan November sampai Desember mendatang fenomena La Nina yang ditandai dengan curah hujan yang tinggi akan terjadi di sejumlah daerah di Sultra.
Kondisi inilah yang berpotensi menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor.
Lebih jauh pada apel konsolidasi itu, Ali Mazi juga berinstruksi agar petugas dapat bertindak cepat, tepat, dan efektif demi meminimalisir dampak negatif yang timbul akibat bencana yang terjadi.
Ia meminta agar petugas melakukan sosialisasi dan imbauan secara intens kepada masyarakat untuk mengantisipasi dan siap menghadapi bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi dengan memperhatikan protokol kesehatan.
Selanjutnya meningkatkan kemampuan teknis dalam rangka memberikan bantuan kepada masyarakat yang tertimpa bencana di saat keadaan darurat. Dan yang terpenting, menjalin dan meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait dalam penanganan bencana alam yang terjadi.
“Apel konsolidasi ini juga sekaligus memastikan kesiapan personel dan peralatan yang mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan apabila terjadi bencana alam,” tambah Ali Mazi.
Reporter : (mzn)