Kendari. Bentara Timur – Pada Operasi Ketupat Anoa 2021, Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) mengerahkan 3.432 personel gabungan yang akan berjaga di wilayah Sultra.
Kapolda Sulawesi Tenggara, Irjen Pol Yan Sultra mengimbau masyarakat tidak melakukan mudik lebaran, karena petugas kepolisian akan berjaga di setiap pos pengamanan.
“Saya menekankan saja bahwa sudah ada surat edaran gubernur terkait larangan mudik. Bahwa tanggal 6-17 Mei Operasi Ketupat 2021 ini sudah dilarang mudik, maka jangan coba-coba berspekulasi bahwa akan bisa tembus,” kata Yan Sultra kepada wartawan usai apel gelar pasukan Operasi Ketupat Anoa 2021 di Mapolda Sultra, Rabu (5/5/2021).
Saat Operasi Ketupat Anoa 2021, petugas kepolisian akan berjaga di penjagaan jalur mudik dan mendirikan pos penyekatan di beberapa titik.
Yan Sultra bilang, di Sultra ada 5 titik pos penyekatan di perbatasan antar provinsi, dan 22 titik pos penyekatan antar kabupaten. Selain pos penyekatan, Polda Sultra juga membuat pos pelayanan publik di pusat perbelanjaan, tempat keramaian, pelabuhan, bandara, dan tempat wisata.
“Jadi totalnya posko yang akan didirikan ada 78 posko,” katanya.
Kalau ada masyarakat yang nekat mudik, akan diberhentikan dan disuruh putar balik. Tapi kalau ada yang lolos di kampung halamannya, ada ketua RT atau RW yang akan kordinasikan dengan petugas yang ada di sana, karena di setiap desa atau kelurahan ada pos kesehatan.
“Kalau ada masyarakat yang berhasil lolos di kampung halamannya, itu akan didatangi dan akan di test antigen. Ketika dia positif, itu akan dikarantina di tempat yang sudah ditentukan oleh masing-masing daerah,” ujarnya.
Yan Sultra berharap agar masyarakat dapat patuh terhadap peraturan larangan mudik. Menurutnya, masyarakat lebih baik berada di rumah saja dan tidak melakukan mudik lebaran.
“Terakhir saya sampaikan, ini salah satu bentuk imbauan kepada masyarakat untuk bisa tetap di rumah saja selama idul fitri ini. Ini adalah upaya kita untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” imbaunya.
Reporter : (rmh)