Janji Kampanye Ali Mazi Soal Pelebaran Jalan di Puuwatu Belum Terealisasi, Warga Berharap ke ARS

Ketua DPRD Provinsi Sultra, Abdurrahman Shaleh saat melakukan reses masa sidang II tahun 2021/2022 di Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Mandoga, Kota Kendari, Selasa (31/5/2022). Foto/R. Hafid
Ketua DPRD Provinsi Sultra, Abdurrahman Shaleh saat melakukan reses masa sidang II tahun 2021/2022 di Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Mandoga, Kota Kendari, Selasa (31/5/2022). Foto/R. Hafid

Kendari, bentaratimur.id – Warga Kelurahan Puuwatu, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, mengharapkan Ketua DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Abdurrahman Shaleh atau ARS menjadi solusi pelebaran Jalan Mandonga – Puuwatu.

Pasalnya, di jalan yang menghubungkan Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe itu selalu terjadi kemacetan akibat beban volume kendaraan yang melintas jauh melebihi kapasitas jalan.

Hal itu disampaikan oleh ketua RW 02 Kelurahan Puuwatu, Ansaruddin dihadapan Abdurrahman Shaleh saat melakukan reses masa sidang II tahun 2021/2022 di kelurahan itu, Selasa (31/5/2022).

Ansaruddin menceritakan permintaan pelebaran jalan tersebut sudah disampaikan sejak tahun 2016 ketika Nur Alam menjabat sebagai Gubernur Sultra.

“Tahun 2016 di Puuwatu, semua yang tinggal disepanjang jalan tersebut dipanggil di rumah jabatan gubernur. Pada saat itu, masyarakat sudah dijanjikan pelebaran jalan,” ujar Ansaruddin.

Ia juga mengatakan, bahwa pada saat pasangan Ali Mazi – Lukman melakukan kampanye, mereka juga berjanji akan melakukan pelebaran jalan tersebut. Tapi sampai mereka menjadi gubernur dan wakil gubernur belum merealisasikan janji kampanye tersebut.

Ia pun berharap  Ketua DPW PAN Sultra itu bisa menjadi solusi atas keluhan masyarakat di Kecamatan Puuwatu.

“Kami doakan semoga cita-cita pak Abdurrahman Shaleh jadi gubernur tahun 2024 diijabah oleh Allah Swt, sehingga keluhan kami selama ini bisa diselesaikan,” tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, ARS meminta agar memberikan memberikan doa agar apa yang mereka harapkan segera tercapai.

“Negeri ini harus kita bangun dengan kecerdasan biar bisa menjadi lebih baik. Persoalan ini saya minta doanya, insyaallah kita selesaikan,” kata ARS.

Selain persoalan pelebaran jalan, warga juga mengeluhkan soal konflik agraria diperbatasan Kota Kendari dan Kabupaten Konawe. Kemudian ada juga warga yang mengusulkan agar dibangun tanggul sungai sepanjang 200 meter.

Ketua PODSI Sultra itu mengatakan, terkait konflik agraria di tapal batas Kota Kendari dan Konawe, dirinya akan berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional dan Pemerintah Kota Kendari.

Kemudian soal usulan pembangunan tanggul sungai, kata dia, hal itu bisa saja dianggarkan tapi dampaknya, anggaran untuk daerah yang lain akan terpangkas. Untuk itu dia menyarankan dibikin normalisasi sungai.

“Nanti saya akan kirim tim saya dan mengundang dinas terkait melakukan kajian untuk normalisasi sungai,” kata Ketua PMI Sultra itu.

Terakhir, ARS berharap agar masyarakat yang menyampaikan aspirasi dapat bersabar karena pihaknya juga mendengarkan aspirasi masyaralat di daerah lain.

“Saya harap bersabar, sebab tidak hanya di sini yang perlu kita perhatikan. Tapi saya akan segera usahakan dan kita lihat anggarannya, kalau kecil kita langsung segerakan,” pungkasnya.

Di kesempatan yang sama, Lurah Puuwatu, Sarman menyampaikan terima kasih pada ARS melakukan reses di wilayahnya. Dia berharap kehadiran ARS bisa merealisasikan program-program yang tidak bisa diakomodir Pemerintah Kota Kendari

“Terima kasih pak Ketua DPRD Sultra yang telah meluangkan waktunya di tengah kesibukannya datang di Kelurahan Puuwatu,” katanya.

Reporter : R. Hafid