Tak Berkategori  

Koleksi Benda Bersejarah dan Antik di Museum Provinsi Sultra, Raib Digondol Maling

Ruang koleksi barang antik Museum Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dibobol maling. Peristiwa pencurian itu diketahui oleh staf pada pagi, Selasa (26/1/2021). Foto/Rmh/Bentaratimur.id

Kendari. Bentara Timur – Museum Taman Budaya Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dibobol maling. Sejumlah barang antik koleksi museum hilang.

Peristiwa pencurian itu diketahui oleh staf pada Selasa (26/1/2021) pagi. Diduga barang berharga bernilai sejarah itu digasak maling pada malam hari.

Kepala Museum Taman Budaya Provinsi Sultra Dody Syahrulsah mengatakan, sebelum mengambil barang berharga maling tersebut merusak gembok gudang penyimpanan barang pusaka.

Kata dia beberapa barang yang dicuri berupa koleksi logam seperti teko, gong, aksesoris pengantin dan katana jepang. Koleksi ini merupakan pengadaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan era 80-an dan 90-an.

“Diidentifikasi barang yang dicuri jenis logam. Namun untuk masalah jumlah keseluruhan yang hilang, nanti setelah pihak kepolisian melakukan tindakan kami akan memverifikasi semua. Tapi untuk data-data yang hilang ini sudah lengkap datanya jadi gampang kita mengetahui barang-barang apa saja yang hilang,” ujar Dody, saat dimintai konfirmasi bentaratimur.id, Rabu (27/1/2021).

Kasus pencurian ini, kata dia, sudah dilaporkan ke Polres Kendari dan Polsek Baruga. Polisi tengah melakukan penyelidikan pelaku pencurian.

Dody juga meminta kepada masyarakat apabila ada yang menawarkan benda bersejarah itu agar kiranya segera melapor ke pihak kepolisian. Dody mengakui, pengamanan di Museum amat minim, di sana tak ada petugas yang berjaga maupun kamera pengintai.

“Kalau pengamanan saya mengakui nya memang kurang dan terbatas,” pungkasnya.

Kapolsek Baruga AKP Gusti Komang Sulastra membenarkan pihaknya telah menerima laporan kehilangan barang antik di Museum Taman Budaya Provinsi Sultra. Kata dia setelah menerima laporan, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan oleh TKP serta memasang garis polisi.

Menurutnya, jejak lapangan menunjukkan bahwa pencurian berlangsung tidak hanya sehari.

“Kalau kita lihat jejak di lapangan, bukan cuma satu dua hari tapi lebih dari dua hari kejadiannya. Untuk barang sendiri belum bisa diindentifikasi apa-apa saja yang hilang, baru sebagian yang jelas itu barang berharga seperti dua pedang katana, alat-alat musik tradisonal, dan barang-barang lain yang belum bisa disebutkan karena masih didentifikasi,” kata Gusti Komang, Rabu (27/1/2021).

Olah TKP juga ditemukan adanya jejak ban mobil, tangan, dan jejak kaki. Hal lain juga ditemukan pintu museum dirusak pencuri.

“Kami melihat tempatnya agak kurang terawasi dan untuk saksi sendiri baru kita minta keterangan secara lisan dan belum melakukan BAP (berita acara pemeriksaan),” pungkasnya.

 

Reporter : (rmh)