Kendari. Bentara Timur – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Ady Aksar merayakan ulang tahun (ultah) ke 38 dengan menggelar konser yang dimeriahkan oleh penyanyi ibu kota, Judika dan Rossa, di Hotel Claro, Jumat (30/10/2020) malam.
Dalam video amatir yang diterima Bentaratimur.id tanggal 2 November 2020, konser tersebut dihadiri ratusan orang. Terlihat sejumlah orang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak.
Andy Adi Aksar saat dikonfirmasi melalui pesan whatsapp-nya membenarkan bahwa dirinya menggelar konser musik untuk merayakan ulang tahun. Hanya saja kata dia, konser tersebut digelar dengan mengikuti protokol kesehatan.
Kemudian jumlah peserta yang diundang hanya 100 orang. Sebelum memasuki ruangan, para undangan dibagikan masker dan dilakukan pengecekan suhu tubuh dengan termogun.
Ady juga mengaku tidak ada niat melanggar imbaun Gubernur Sultra terkait larangan membuat keramaian. Hanya saja ia pikir mengadakan pesta sudah diperbolehkan, karena pihak hotel juga mengizinkan.
“Nah sy liat di Sultra sudah ramai, Pihak Hotel juga mengijinkan dan rata-rata tempat hiburan lain juga sudah buka. Tpi sudahlah karena acara juga sudah berlangsung. Intinya sy tak ada nita tidak patuh imbauan pemerintah,” kata Ady melalui pesan whatsapp-nya, Senin (2/11/2020) malam.
Acara itu juga dibenarkan Public Relation Hotel Claro Kendari Richi. Kata dia, acara tersebut dihadiri kurang lebih 100 orang. Pihaknya juga tau kegiatan Ketua Partai Gerindra Sultra itu dimeriahkan dua penyanyi papan atas Judika dan Rossa.
Richi mengatakan, tidak ada tim dari Satgas Covid-19 yang datang mengawasi kegiatan itu. Padahal, selama ini baik acara pesta maupun kegiatan yang mengumpulkan banyak orang selalu ada tim Satgas Covid-19 yang datang.
“Event tersebut mungkin sudah diluar dari aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah provinsi (Sultra) bahwa pelarangan perkumpulan orang banyak itu sudah tidak berlaku dan jika diberlakukan harus bersurat ke tim gugus Covid-19,” ujar Richi saat ditemui di Hotel Claro, Senin (2/11/2020).
Penyelenggara acara juga, menurut Richi tidak memberikan surat rekomendasi dari Satgas Covid-19 tiga hari sebelum acara digelar hingga hari penyelenggaraan acara tersebut. Dia mengatakan, kalau pihak acara ulang tahun mengerti dengan aturan pasti akan menyampaikan rekomendasi dari Satgas Covid-19.
Richi menyampaikan, sejak awal imbauan mulai berlaku, pihak hotel menolak kegiatan dari klien yang tidak menyerahkan rekomendasi dari Satgas Covid-19 kepada mereka. Meskipun itu, merupakan keluarga dari karyawan hotel.
“Misalnya kalau mereka mengerti dengan aturan itu harusnya sudah (rekomendasi diserahkan). Kalau event seperti konser otomatis sudah menyatu dengan izin yang berlaku (rekomendasi satgas Covid-19),” katanya.
Kepala Bidang (Kabid) Komunikasi dan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sultra, Andi Syahrir menyatakan, imbauan Gubernur Sultra Ali Mazi tentang larangan membuat keramaian masih tetap berlaku hingga kini.
Imbauan gubernur itu akan dicabut pada saat situasi pandemi Covid-19 sudah lebih aman. Pencabutan juga akan diumumkan secara resmi oleh pemerintah. Tapi, kedua hal itu belum dilakukan, karena saat ini situasi belum aman dan pemerintah menerapkan new normal.
Sehingga, pelaksanaan pesta pernikahan dan konser tidak boleh dilakukan. Apalagi, ketika mengacu pada imbauan tersebut, masyarakat yang ingin membuat acara dengan mengumpulkan banyak orang, izin keramaian tidak dikeluarkan.
“Seharusnya itu tidak dibolehkan, tidak mengizinkan, tapi kan perizinan, izin keramaian bukan di pemerintah jadinya, tapi ada di kepolisian sebagai implikasi dari imbauan gubernur kemarin,” kata Andi Syahrir melalui telepon, Senin (2/11/2020).
Sementara itu, ketua Satgas Covid-19 Kota Kendari dr Algazali mengatakan, kegiatan yang mengumpulkan banyak orang seperti pesta harus melapor di tim satgas, apalagi jika seperti konser bisa mengundang keramaian orang.
“Pesta saja masih harus lapor, kan kalau ada artis pasti sangat ramai. Ini lah makanya kenapa di Kendari yang kita cintai selalu saja terjadi peningkatan yang luar biasa karena kita masih abai dan belum sadar, nanti benar-benar sadar kalau yang positif itu dirawat di rumah sakit,” kata Algazali melalui pesan whatsapp-nya.
Reporter : (rmh)