Tidak mudah untuk mendapati spot berkabut demi melihat matahari terbit dari ufuk timur. Di berbagai tempat, membutuhkan persiapan matang dan kondisi tubuh yang prima demi menggapai puncak gunung. Sementara dibukit Alebo, hanya mendaki ringan tanpa mesti menguras cucuran keringat hingga kering dibadan. Puncak bukit Alebo berada diketinggian 100 mdpl (meter dari permukaan air laut). Terletak di sekitar area perkebunan warga di desa Alebo, Kecematan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
“Disini bagus sekali, bisa jadi tempat wisata bertualang alternatif” kata Ros, seorang wisawatawan lokal yang kerap menghabiskan akhir pekan dengan mengunjungi alam terbuka, jauh dari keramaian kota. “Disini ada kabut pagi, sunrise. Serasanya kita berada di mini Bromo di Jawa Timur” jelasnya.
Bukit Alebo berjarak sekitar 22 kilometer dari titik nol di kota Kendari, dan dapat diakses menggunakan berbagai jenis kendaraan melewati jalan pengerasan area perkebunan warga transimgran Jawa-Sunda untuk mencapai kaki bukit. Selanjutnya, puncak bukit dapat dicapai dengan berjalan kaki di antara savana, mengikuti jalur traking di punggungan bukit. Tidak memerlukan tenaga ekstra, dan memakan waktu tempuh berkisar 10 menit-an.
Lereng savana berlatar hamparan perkebunan buah dan ladang sayur petani setempat bagus untuk dijadikan spot swa foto. Jika cuaca sedang bersahabat, rona merah senja dari balik pegunungan timbul menghiasi langit sore. Begitu juga semilir hembusan angin lembah memberi sensasi kesejukan tersendiri. Riska, seorang pengunjung lain mengatakan “asik sekali di tengah savana ini, saya ingat persis seperti mendaki di gunung Bromo” ungkapnya sambil menarik dalam-dalam nafas. Sore itu angin sejuk berhembus dari hamparan lembah nan hijau. Rekan setim lainnya, Ramadhan menimpali “ini yang tidak kita temui di perkotaan, yang kalau setiap hari pulang pergi kerja terpapar polusi” katanya dengan penuh semangat.
Hary, saah satu diantara mereka pun tak mau ketinggalan, bergegas menimbrungi pembicaraan.”Kalau mendadak ada kebutuhan, tinggal turun ke parkiran di kaki bukit-gas motor-belanja ke mini swalayan terdekat di jalan poros” tukasnya dengan tertawa gembira riang.
Bagi anda yang hendak berkunjung ke sini diimbau untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. Akan sangat bija jika tidak membuang sembarang puntung rokok, demi mencegah kebakaran lahan savana. Bagi yang ingin melewati malam-menanti matahari terbit, agar membekali diri dengan makanan praktis siap saji. Dan jangan lupa membawa persediaan air yang cukup, mengingat tidak ada titik air disekitar bukit Alebo.
Reporter: Riza Salman