Kendari, bentaratimur.id – Seorang anggota Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) berpangkat perwira, Ipda Imam Agus Husein meninggal dunia setelah melakukan pengamanan aksi demo mahasiswa di Kantor DPRD Sultra pada Senin (11/4/2022).
Polisi kelahiran 30 Agustus 1995 itu meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara sekira pukul 17.30 WITa.
Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Polda Sultra, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ferry Walintukan, membenarkan hal tersebut.
“Iya, benar, gejalanya sesak napas. Namanya Ipda Imam. Anggota Brimob Polda Sultra,” kata Ferry saat dihubungi melalui whatsapp messenger.
Ferry mengatakan, belum mengetahui pasti penyebab Ipda Imam mengalami sesak napas.
“Kami belum dapat informasi pasti dari anggota-anggota di lapangan,” ujarnya.
Meski begitu, Ferry memastikan meninggalnya Ipda Iman tidak berhubungan langsung dengan bentrok mahasiswa.
Pasalnya, kata Fery, Ipda Iman tergabung dalam tim Mobile Pasukan Brimob Polda Sultra.
Diketahui, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Kantor DPRD Sultra. Mereka menyoal sejumlah polemik di masa presiden Jokowi. Sejumlah hal yang disorot antara lain persoalan kenaikan harga bahan pokok, kenaikan BBM, isu penundaan Pemilu 2024 hingga kenaikan PPN.
“Pemerintah Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi dan Ma’ruf Amin sudah mengalami krisis kepercayaan publik. Kenaikan harga bahan pokok, dan isu penundaan pemilu 2024 sudah meresahkan masyarakat banyak,” teriak Presiden Mahasiswa Universitas Halu Oleo, Muh Luthfid Anando Aly Roza saat berorasi, Senin (11/4/2022).
“Kami mendesak presiden menolak dan memberikan pernyataan penundaan pemilu 2024. Turunkan harga BBM, kenaikan PPN, dan turunkan harga sembako,” tegas Aly Roza.
Reporter : R. Hafid