Kendari, Bentara Timur – Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar nonton bareng (nobar) serentak pagelaran wayang kulit dengan lakon Wahyu Makutharama di Tribun Presisi Mapolda Sultra, Jumat (3/2/2023) malam.
Kegiatan nobar wayang kulit tersebut dihadiri langsung oleh Kapolda Sultra, Irjen Pol Teguh Pristiwanto didampingi Wakapolda, Brigjen Pol Waris Agono, pejabat utama Polda Sultra, jajaran forkopimda, tokoh masyarakat, serta paguyuban masyarakat Jawa di Kota Kendari.
Kegiatan nonton bareng ini dilaksanakan secara online melalui link youtube pada channel Polri TV, yang telah disebarkan oleh Mabes Polri.
Kapolda Sultra mengatakan, pelaksanaan nonton bareng di Polda Sultra bertujuan untuk merawat serta melestarikan budaya asli Indonesia, salah satunya adalah wayang kulit.
Selain itu, Irjen Teguh menjelaskan pelaksanaan kegiatan ini merupakan wujud dan bukti dari sinergitas antara TNI dan Polri serta elemen masyarakat yang harus tetap terjaga.
“Kegiatan nonton bareng ini sebagai bentuk sinergitas TNI-Polri dan upaya melestarikan seni budaya wayang kulit,” kata Irjen Teguh melalui keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (4/2/2023).
Sekedar informasi pagelaran wayang kulit dengan lakon Makhutarama menceritakan tentang kisah Arjuna yang kemudian bertemu dengan Begawan Kesawasidi atau penjelmaan dari Kresna, dan menjelaskan maksud kedatangannya.
Begawan Kesawasidi memberikan penjelasan bahwa sebenarnya Makutharama itu bukanlah sebuah barang/benda, melainkan pengetahuan budi pekerti raja yang sempurna atau ajaran Hastabrata. Begawan Kesawasidi kemudian menyampaikan ajaran Hastabrata kepada Arjuna.
Hastabrata sendiri berasal dari bahasa Sansekerta. Hasta artinya delapan dan Brata yaitu perilaku atau tindakan pengendalian diri. Hastabrata melambangkan kepemimpinan dalam delapan unsur alam yaitu bumi, matahari, api, samudra, langit, angin, bulan, dan bintang.
Pagelaran wayang kulit oleh Mabes Polri ini memecahkan rekor MURI dan rekor dunia yaitu, pagelaran wayang kulit terbesar yang melibatkan TNI, Polri dan ASN seluruh Indonesia.
Penulis : R. Hafid