News  

Sebelum Meninggal, Polisi yang Amankan Demo 11 April di Kendari Sempat Terbentur Pintu Mobil

Ipda Imam Agus Husein
Ipda Imam Agus Husein

Kendari, bentaratimur.id – Seorang anggota Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) berpangkat perwira, Ipda Imam Agus Husein, meninggal dunia setelah melakukan pengamanan aksi demo mahasiswa di Kantor DPRD Sultra pada Senin (11/4/2022).

Polisi kelahiran 30 Agustus 1995 itu, meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari sekitar pukul 17.30 WITa.

Sebelum meninggal, Ipda Imam mengalami kecelakaan. Saat itu, mobil yang dikendarai korban, menyambar mobil warga yang sedang parkir.

Kemudian dadanya terbentur pintu mobil multifungsi milik Brimob yang juga sedang dikendarainya.

Kabid Humas Polda Sultra, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan, korban mengalami kecelakaan saat sedang bertugas.

“Dia lagi di atas mobil (barakuda) terbentur sama pintunya. Pintu mobil itu kan berat,” kata  Ferry  saat dihubungi melalui whatsapp messenger Senin (11/4/2022) malam.

Selanjutnya, Ipda Imam mengalami sesak napas dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.

“Setelah sesak napas, dia (Ipda Imam) meninggal dunia di Rumah Sakit Bhayangkara sekira pukul 17.30 WITa,” ujarnya.

Ferry menjelaskan, Ipda Imam meninggal dalam rangka menjalankan tugas. Namun, demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat itu sudah berangsur selesai.

Ipda Imam Agus Husein merupakan personel yang bertugas sebagai Kepala Unit (Panit) II Subdetasemen II Detasemen Gegana Brimob Polda Sultra. Sementara saat pengamanan demonstrasi di depan Kantor DPRD Sultra, dia bertugas di Tim Mobile.

Diketahui, ribuan mahasiswa dari berbagai kampus menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran di depan Kantor DPRD Sultra. Mereka menyoal sejumlah polemik di masa presiden Jokowi.

Sejumlah hal yang disorot antara lain persoalan kenaikan harga bahan pokok, kenaikan BBM, isu penundaan Pemilu 2024 hingga kenaikan PPN.

Awalnya demo mahasiswa berjalan kondusif. Lalu beberapa saat kemudian, terjadi ricuh antara masa aksi dan petugas kepolisian sekira pukul 13.25 WITa.

Bermula dari aksi sejumlah mahasiswa yang datang dari arah perempatan yang menghubungkan Kantor DPRD Sultra dengan area tugu MTQ Kendari.

Saat itu, beberapa mahasiswa sempat melempar batu kearah polisi yang mengamankan demo. Namun, polisi tak merespon lemparan baru tersebut.
Terus-menerus didesak demonstran, polisi akhirnya menembakan gas air mata dengan niat membubarkan massa.

Meskipun demikian, mahasiswa enggan menyerah dan terus-menerus bertahan.

Sekitar pukul 15.30 WITa, polisi berhasil membubarkan massa dan situasi kembali kondusif.

Reporter : R. Hafid