Makassar. Bentara Timur – Tiran Group, menandatangani kontrak jual beli listrik dengan PLN dan kontrak pembangunan smelter nikel. Penandatanganan dilakukan di AAS Building, Jalan Urip Sumaharjo, Makassar, Jumat (2/7/2021).
Dirut PT Tiran Group, Sattar Taba mengatakan, Tiran Grup melakukan investasi besar-besaran dalam suatu Kawasan Industri berbasis smelter nikel.
Sebagai tahap pertama, perusahaan sedang tumbuh pesat di wilayah timur Indonesia ini menandatangani kontrak pembangunan satu dari empat line smelter senilai Rp4,9 triliun.
Penandatanganan bersama PT Andi Nurhadi Mandiri (ANDM) dengan Tonghua Jianxin Technology Co. Ltd. Teken kerja sama ini dengan pembangunan satu line smelter senilai Rp1,8 triliun.
“Di dalamnya termasuk investasi untuk pembangunan sarana dan prasarana pendukung seperti water treatment, perkantoran dan pemondokan, gardu induk, serta fasilitas pendukung lainnya. Empat line smelter tersebut akan menduduki lahan sekitar 50 Ha,” katanya.
Sattar Taba mengemukakan, masa depan smelter sangat cerah. Bijih nikel (ore) untuk smelter tersebut didukung oleh perusahaan tambang sendiri. Perusahaan tambang yang berjarak sekitar 30 kilometer dari lokasi smelter ini sudah beroperasi sejak lima tahun lalu dan diperkirakan bisa beroperasi selama 40 tahun dengan cadangan yang cukup untuk kebutuhan empat line smelter tersebut.
“Saat ini, operasi persiapan dan operasi tambang telah terdukung oleh peralatan berat dan dump truck sebanyak 208 unit dan akan ditambahkan dalam waktu segera menjadi 500 unit,” terangnya.
Lebih lanjut, Smelter nikel tersebut akan dibangun dalam suatu Kawasan Industri seluas 5.199 Ha yang juga akan dikelola oleh perusahaan di bawah kendali Tiran Grup.
“Nantinya, PT Tiran Mineral, sebagai pengelola kawasan, akan mengundang para investor smelter nikel. Potensi investor smelter yang akan datang tentu besar dengan kawasan yang cukup luas tersebut,” tandasnya.
Dukungan PT PLN sebagai pemasok tenaga listrik, juga nyata dan diabadikan dalam penandatanganan surat perjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBTL) antara PT Tiran Mineral dengan PT PLN. PT PLN akan membangun transmisi untuk pasokan listrik sebesar 50 MW ke PT Tiran Mineral dengan biaya sambungan sekitar Rp26 miliar. Untuk sambungan ini PT PLN akan harus melakukan investasi sebesar Rp798 miliar.
Bahkan, PT PLN, sudah merencanakan dalam RPJUTL untuk melakukan investasi dalam rangka mendukung industri smelter senilai Rp86 triliun.
Dukungan pemerintah dan masyarakat sangat nyata dalam rencana investasi ini. Kehadiran Duta Besar Indonesia untuk Cina, Djauhari Oratmangun, walau secara virtual, adalah bukti nyata dukungan negara.
“Duta Besar kita inilah yang berkomunikasi langsung dengan Chairman Tonghua, Dong Hong Wei, yang tadi menandatangani kontrak secara virtual dari Tonghua, dan disaksikan oleh Bruce Lan, wakil Tonghua di Makassar. Semangat Bupati Konawe Utara bapm Ruksamindan anggota Muspida lainnya yang hadir on site di acara ini adalah bentuk dukungan yang tak terukur. Beliau didampingi oleh beberapa tokoh penting dari masyarakat dan mahasiswa,” ujar Sattar.
Bupati Konawe Utara, Ruksamin yang hadir di acara penandatanganan kerja sama itu menyatakan dukungannya dengan pembangunan smelter nikel.
“Saya siap berkorban, bahkan nyawa sekalipun untuk pembangunan di Konawe Utara termasuk hadirnya smelter ini. Kami mendukung investasi yang ada di Konawe Utara. Terharu ketika PLN mengatakan bahwa dalam 18 bulan akan menyalakan listrik kawasan industri Konawe,” pungkas Ruksamin.
Sementara itu, Humas PT Tiran Group Wilayah Sulawesi Tenggara, La Pili mengaku, bersyukur atas terselenggaranya acara tersebut. Kata dia, ini semakin menambah optimesme bahwa pembangunan smelter dapat segera terwujud dalam waktu dekat.
“Tentu dengan agenda penandatanganan kontrak hari ini kami berharap dukungan semua elemen masyarakat di daerah ini akan semakin mengalir,” katanya.
Reporter : (rmh)