Kendari. Bentara Timur. Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengklaim terjadi penurunan signifikan kasus positif Covid-19 sejak September hingga Desember 2020. Sulkarnain mengatakan dua faktor kunci, landainya kasus positif Covid-19 karena operasi yustisi untuk meningkatkan kepatuhan bermasker. Hal lain yang turut menekan angka positif corona adalah tracing massal.
Setidaknya ada 2.700 pelanggaran protokol kesehatan yang ditemukan dalam operasi yustisi yang digelar sejak Oktober lalu. Meskipun penindakan berupa hukuman fisik dan lebih mengedepankan pendekatan persuasif. Tetapi dengan cara itu, dianggap mampu menekan kasus hingga kurang dari 200 pasien positif.
Hingga Selasa 29 Desember 2020, Satgas Covid-19 Kota Kendari mencatat secara kumulatif, kasus positif corona mencapai 3.791 kasus, tapi 3.693 sudah dinyatakan sembuh. 50 orang meninggal dunia dan sisanya masih menjalani perawatan 48 orang.
“Hasilnya sudah kelihatan, angka pasien yang kita tangani sudah tidak sampai 200, sangat jauh berkurang karena langkah ini sudah kita lakukan,” terang Sulkarnain saat ditemui Selasa lalu.
Ditambah lagi, kata Sulkarnain tracing massal yang dilakukan terhadap 6 ribu aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Kendari. Tak hanya itu, pengelola usaha juga menjadi target sasaran pelacakan Covid-19 dengan dilakukan swab antigen secara masif.
“Ini sangat efektif, kita lihat betul angkanya menurun drastis. Padahal September yang lalu angkanya sudah hampir seribu. Momentum ini akan terus kita jaga,” terang dia.
Menurut Sulkarnain kombinasi operasi yustisi dan tracing massal ini dirasakan menjadi format yang cukup efektif untuk menekan angka penularan corona di Kota Kendari.
Dia menegaskan, pemerintah tidak ingin tindakan mengatasi Covid-19 ini berdampak terlalu dalam terhadap ekonomi masyarakat. Sehingga langkah persuasif menjadi pilihan untuk menjaga keseimbangan, Covid-19 tertangani, ekonominya tidak sampai jatuh.
“Kalau berdasarkan evaluasi kita, di Kota Kendari ini dua-duanya berjalan seiring, Covid-19 nya tertangani, ekonomi nya juga tidak sampai drop, sebagaimana informasi dari Bank Indonesia pertumbuhan ekonomi di akhir 2020 ini Alhamdulillah sudah mendekati positif. Kita saksikan juga di mana-mana, ekonomi juga tetap bergeliat,” jelas dia.
Sulkarnain mengingatkan masyarakat agar tidak lengah di masa libur tahun baru sehingga menyebabkan terjadinya gelombang penyebaran virus Corona. Untuk itu, dirinya meminta masyarakat agar merayakan tahun baru dengan lebih sederhana.
Reporter : (onf)