Tak Berkategori  

Warga di Mandonga Keluhkan Drainase Hingga Pelayanan PDAM ke AJP

Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra melaksanakan reses masa sidang I tahun 2021/2022 di Kelurahan Alolama dan Kelurahan Wawombalata, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Rabu (2/2/2022). Foto/rmh/bentaratimur.id
Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra melaksanakan reses masa sidang I tahun 2021/2022 di Kelurahan Alolama dan Kelurahan Wawombalata, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Rabu (2/2/2022). Foto/rmh/bentaratimur.id

Kendari. Bentara Timur – Warga dua kelurahan yakni, Kelurahan Alolama dan Wawombalata di Kecamatan Mandonga mengeluhkan drainase di Jalan Tuanku Imam Bonjol yang menghubungkan antara Kota Kendari dengan Kabupaten Konawe.

Keluhan itu disampaikan saat mengikuti reses anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Aksan Jaya Putra masa sidang I tahun 2021/2022 di Kelurahan Alolama dan Kelurahan Wawombalata, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Rabu (2/2/2022).

Pria yang akrab disapa AJP itu menjelaskan bahwa persoalan drainase jalan ini akan dikoordinasikan dengan pemerintah Kota Kendari karena merupakan ruas jalan Kota dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU).

Baca juga: Tak Diperhatikan Pemerintah, AJP Bantu Atlet Muay Thai Sultra yang Akan Berlaga di Bali

“Kita coba suarakan dan berkoordinasi ke dinas terkait karena pengakuan masyarakat hal ini belum juga menjadi perhatian pemerintah kota,” kata AJP.

Tidak adanya drainase jalan yang memadai pada jalur tersebut menyebabkan ketika musim hujan air, langsung turun ke area pemukiman warga karena posisi jalan lebih tinggi. Tak hanya itu, limbah rumah tangga juga tidak terbuang secara maksimal.

Baca juga: Aksan Jaya Putra Bantu Biaya Pendidikan Anak Putus Sekolah di Kendari

Kemudian warga juga mengeluhkan pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Anoa Kendari, karena tingginya tagihan pemakaian air, sementara air PDAM tidak mengalir di rumah warga.

“Kalau soal air bersih ini saya sendiri mengalaminya. Memang ini harus pemerintah kota Kendari dudukan bersama PDAM Kendari untuk solusinya,” ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Sultra itu.

Kemudian, keluhan lain juga datang dari masyarakat perihal infrastruktur khususnya jalan setapak, pengadaan sumur bor, bantuan modal usaha, dan bantuan beda rumah.

Menanggapi itu, AJP mengatakan bahwa akan melakukan komunikasi dengan dinas-dinas terkait agar dapat menjawab keluhan masyarakat.

“Kemudian soal bantuan beda rumah nanti kita sinkronkan dengan aspirasi DPR RI dan provinsi,” katanya.

Baca juga: Reses di Dua Lokasi, AJP Terima Keluhan Warga Soal Drainase dan Air Bersih

Terkait modal usaha kata AJP, pemerintah sudah menyiapkan wadahnya yakni, Balai Latihan Kerja (BLK). Ketika warga sudah melaksanakan pelatihan di BLK, maka untuk mendapatkan program terbuka lebar.

“Nanti kita koordinasikan dengan pihak BLK, agar warga kelurahan Alolama diberikan ruang untuk melaksanakan pelatihan di BLK,” jelasnya.

Sementara itu, di Kelurahan Wawombalata, warga juga mengusulkan penerang jalan karena di daerah tersebut hingga saat ini belum tersentuh program Kendari terang.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya, AJP kali ini dapat merealisasikan aspirasi masyarakat selama ini,” ujar Sudirman, warga Kelurahan Wawombalata.

Menanggapi hal itu, AJP mengatakan, jika Wawombalata masuk wilayah Kota Kendari, seharusnya mendapatkan program pemerintah kota yakni Kendari terang. Untuk itu, AJP menyarankan agar lurah dan camat intens melakukan koordinasi dengan Pemkot Kendari, agar dapat menikmati program Pemkot tersebut.

“Harusnya warga Wawombalata dapat menikmati program tersebut. Saya juga tidak mengetahui kenapa sampai saat ini Wawombalata belum mendapatkan program itu,” ungkap pria yang memiliki tagline Kendari Bisa tersebut.

Reporter : (rmh)