Mengenal Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai

Foto : Rawa Aopa. Wikipedia

Kendari. Bentara Timur – Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) adalah salah satu taman nasional tua di Indonesia, yang terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara. Diresmikan pada tahun 1990, bersamaan dengan lahirnya UU Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, TNRAW melindungi keanekaragaman hayati yang kaya di kawasan ini.

Taman nasional ini berjarak kurang lebih 120 kilometer dari Kota Kendari. Dengan luas mencapai 105.194 hektar dan ketinggian bervariasi dari permukaan laut hingga 981 meter, taman nasional ini menawarkan beragam vegetasi, termasuk hutan bakau yang menakjubkan. TNRAW adalah rumah bagi berbagai satwa, termasuk babi rusa, anoa, dan 155 spesies burung, di mana 37 di antaranya merupakan spesies endemik.

Tak hanya itu, taman ini juga menjadi tempat tinggal bagi 323 spesies tanaman, menjadikannya sebagai salah satu titik biodiversitas penting di Indonesia.

Sejarah Terbentuknya TNRAW

Dulunya kawasan ini merupakan dua daerah konservasi yang terpisah yakni Suaka Margasatwa Rawa Aopa dan Taman Buru Gunung Watumohai. Setelah beberapa perubahan, Rawa Aopa ditetapkan sebagai hutan suaka alam pada tahun 1980 dengan luas 71.400 hektar, bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayatinya. Usulan pembentukan TNRAW disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Alala, pada 18 Februari 1983, dengan nama awal Taman Nasional Gunung Watumohai-Rawa Aopa.

Geografis

Secara administratif, TNRAW meliputi empat kabupaten: Konawe, Konawe Selatan, Kolaka, dan Bombana. Dengan ekosistem yang meliputi sabana, hutan bakau, rawa, dan hutan hujan tropika, taman ini menawarkan pemandangan ekosistem yang menakjubkan dan beragam potensi untuk wisata alam dan ekowisata. Sistem zonasi di TNRAW dirancang untuk berbagai tujuan, termasuk penelitian, pendidikan, dan rekreasi.

Keunikan Rawa Aopa

Rawa Aopa, yang merupakan lahan basah dengan rawa gambut air tawar seluas 31.400 hektar, menjadi pusat dari taman nasional ini. Rawa ini tidak hanya menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat setempat tetapi juga telah diakui sebagai situs Ramsar, menjadikannya habitat bagi berbagai spesies burung air. Dengan segala keindahan dan kekayaannya, TNRAW berdiri sebagai contoh nyata dari pentingnya pelestarian alam dan keberlanjutan ekosistem di Indonesia.

Penulis : Rosniawanti