5 Makanan Khas Suku Bajo yang Wajib Dicoba, Semua Berbahan Sagu

Ketgam : Kapuru yang disajikan bersama gurita dan teripang. Foto : Jum Nurdin
Ketgam : Kapuru yang disajikan bersama gurita dan teripang. Foto : Jum Nurdin

Bokori. Bentara Timur – Suku Bajo adalah suku yang kehidupannya berkaitan erat dengan laut. Oleh karena itu, mereka menetap tak pernah jauh dari laut ataupun pesisir pantai.

Di Sulawesi Tenggara (Sultra), suku Bajo tersebar hampir di seluruh kabupaten dan kota. Salah satunya di wilayah Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe.

Mereka terbagi menjadi beberapa desa. Mayoritas rumah mereka adalah rumah panggung yang berdiri di atas laut. Namun, ada juga yang sudah membangun rumah permanen di daratan.

Suku Bajo memiliki makanan pokok yang beragam. Selain beras, suku Bajo juga menjadikan sagu sebagai makanan pokok. Sesekali mereka mengonsumsi umbi-umbian seperti ubi kayu, ubi jalar, dan talas sebagai selingan.

Bagi suku Bajo, sagu sama pentingnya dengan beras. Mereka mengolah sagu menjadi berbagai makanan yang lezat.

Meski sagu tak dikonsumsi setiap hari, namun mereka selalu menyiapkan stok sagu kering di rumah.

Nah, berikut 5 makanan khas suku Bajo yang semuanya berbahan sagu. Anda wajib mencobanya ketika berkunjung ke rumah penduduk suku Bajo.

Angin Musim Selatan dan Aktivitas Menyuluh Perempuan Bajo

1. Papi

Makanan berbahan sagu pertama yang wajib dicoba adalah papi. Masyarakat di luar suku Bajo menyebutnya sinole. Papi merupakan salah satu makanan khas suku Bajo.

Papi berbahan sagu kering. Jika tak ada sagu kering, boleh menggunakan sagu basah. Namun akan sedikit kerepotan jika menggunakan sagu yang masih basah.

Cara mengolahnya sagu kering diberi sedikit air hingga sagu agak menggumpal. Sagu tersebut kemudian dimasukkan ke dalam wajan yang sudah dipanaskan tanpa minyak. Ditekan sebentar menggunakan spatula sebelum diaduk dan dibolak-balik hingga sagu yang tadinya putih berubah warna.

Untuk menambah kelezatan, papi biasanya ditambahkan kelapa parut. Selain enak, kelapa parut membuat papi tak cepat mengeras.

Papi disajikan dengan ikan bakar, ikan masak kuah kuning, loar (ikan mentah yang diberi perasan jeruk dan cabai), ataupun ikan kapinda (ikan yang dimasak dengan bahan garam dan asam saja).

Namun, ada yang berbeda dengan ikan masak kuah kuning ala suku Bajo. Untuk asam, mereka menggunakan koko’, sebutan untuk asam mangga yang dikeringkan. Rasanya lebih nikmat dibandingkan dengan asam jawa.

2. Ledoh

Makanan khas suku Bajo berikutnya adalah ledoh atau biasa disebut bubur sagu. Disebut bubur sagu karena tampilannya yang memang mirip bubur.

Cara membuatnya sagu kering terlebih dahulu diberi sedikit air hingga menggumpal seperti hendak membuat papi. Kemudian panaskan air di wajan.

Setelah air di wajan mendidih, sagu tadi kemudian ditaburkan sedikit demi sedikit sambil diaduk agar sagu tidak membentuk gumpalan.

Setelah masak lalu diangkat dan diberi santan. Ledoh nikmat bila  disajikan dengan ikan kering, gurita maupun cumi kering.

3. Kapuru

Kapuru tak beda jauh dengan sinonggi pada umumnya. Terbuat dari sagu basah dan disajikan bersama ikan dan sayur.

Jika tak ada ikan, suku Bajo biasanya menggantinya dengan cumi, kerang, maupun ikan kering yang dimasak santan.

Biasanya mereka juga mengambil teripang sebagai lauknya.

4. Kampilleh

Makanan khas suku Bajo lainnya adalah kampilleh. Kampilleh juga terbuat dari sagu kering yang dipanggang.

Caranya sama seperti membuat papi dan ledoh yakni sagu kering diberi sedikit air dan ditambahkan kelapa parut.

Sagu yang sudah diberi air kemudian dibentuk bundar dan dimasukkan ke dalam wajan yang sudah diberi sedikit minyak goreng. Terakhir sagu dibentuk menjadi lingkaran.

Ketika sudah matang, diangkat dan ditambahkan gula merah di tengahnya kemudian digulung seperti membuat kue dadar.

Kampilleh siap disajikan bersama dengan teh maupun kopi.

5. Sasakko

Sasakko juga merupakan makanan khas suku Bajo. Membuat makanan ini tak beda jauh dengan membuat papi.

Namun membuat sasakko harus terus diaduk hingga sagu tak menggumpal. Setelah masak kemudian ditaburi gula pasir dan siap untuk disantap sebagai camilan.

Nah, itulah 5 makanan khas suku Bajo yang terbut dari sagu. Nah lima menu ini, mana yang sudah pernah Anda coba?

Penulis: Jum Nurdin