Biddokkes Polda Sultra Perkuat Kemampuan Hadapi Pemilu 2024

Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan Rumah Sakit Bhayangkara memperkuat kemampuan personel memberikan pertolongan pertama jika terjadi gawat darurat dalam menghadapi Pemilu 2024. Foto/st
Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan Rumah Sakit Bhayangkara memperkuat kemampuan personel memberikan pertolongan pertama jika terjadi gawat darurat dalam menghadapi Pemilu 2024. Foto/st

Kendari, Bentara Timur – Bidang Kedokteran Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) bekerja sama dengan Rumah Sakit Bhayangkara memperkuat kemampuan personel memberikan pertolongan pertama jika terjadi gawat darurat dalam menghadapi Pemilu 2024.

Kepala Bidang Dokkes Polda Sultra, AKBP Ignatius Hendra Arifianto mengatakan, penguatan kemampuan personel dilakukan melalui pelatihan pertolongan pertama dalam kegawatdaruratan (PPGD) bagi pegawai negeri di lingkungan Polri.

“Kami bersama RS Bhayangkara Kendari menggelar pelatihan pertolongan pertama untuk personel Polri sehingga personel Polri mempunyai kemampuan yang baik dalam memberi pertolongan pertama jika terjadi kegawatdaruratan pada pilkada serentak 2024,” kata Ignatius di Kendari, Jumat (17/7/2023).

Ignatius bilang, pelatihan yang akan dilaksanakan selama dua hari mulai 14-15 Juli 2023, bertujuan untuk mempersiapkan kesiapan dalam menghadapi Pemilu 2024.

Menurutnya, pelatihan tersebut penting dilakukan, merujuk pada pengalaman Pemilu tahun 2019 dimana banyak petugas PPS meninggal dunia akibat kelelahan, stres, atau tekanan dalam menjalankan tugas.

“Tujuan pelatihan ini adalah untuk meminimalkan kejadian serupa di wilayah Polda Sultra,” ujar dia.

AKBP Hendra berharap personel yang mengikuti pelatihan dapat siap menghadapi situasi di luar Kota Kendari karena fasilitas kesehatan masih terbatas.

“Dengan pelatihan ini, semoga rekan-rekan akan mengetahui apa yang harus dilakukan dalam keadaan darurat,” tutur dia.

Dalam pelaksanaan pelatihan gawat darurat ini, lanjut dia, personel Polri minimal harus mengetahui tindakan yang harus dilakukan sebagai pembaruan ilmu yang diperoleh selama dua hari pelatihan.

Seluruh peserta juga diminta untuk mendengarkan, memahami, dan mempelajari informasi yang diberikan, serta menyosialisasikan ke Polres masing-masing.

“Setelah mengikuti kegiatan ini, semoga seluruh personel mendapatkan ilmu yang bermanfaat yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan tugas di lapangan,” pungkas AKBP Hendra.

Penulis : R. Hafid