Kendari. Bentara Timur – Perum Bulog Cabang Bombana mencatatkan prestasi gemilang dengan menjadi wilayah penyerap gabah terbesar di Sulawesi Tenggara (Sultra). Hingga April 2025, realisasi penyerapan gabah di Bombana dan Konawe Selatan (Konsel) mencapai 25.629 ton, melampaui target awal.
Pimpinan Bulog Cabang Bombana, Aang Fahri Hajad, mengungkapkan capaian ini bahkan melebihi ekspektasi. “Awalnya target hanya 23 ribu ton, tapi karena ada penambahan, kami kini mengejar 30 ribu ton. Saat ini realisasi sudah 85% dari target baru,” jelasnya.
Tak hanya gabah, Bulog Bombana juga menyerap 132 ton beras, memperkuat stok pangan nasional.
Lanjutnya, ada beberapa faktor yang mendorong penyerapan gabah di Bombana menjadi terbesar di Sultra yakni peran kolaborasi antar semua pihak.
Menurutnya TNI dalam hal ini Kodim Bombana dan Kendari dan penyuluh memiliki peran penting dalam mensosialisasikan ke petani untuk mewujudkan program Presiden RI terkait ketehanan pangan nasional.
“Selain itu, hampir semua penggilingan merupakan mitra, sehingga hasil panen itu bisa terserap 80 persen yang merupakan program 3 juta ton Presiden,” terangnya.
Ia juga menyampaikan dengan pencapaian realisasi ini telah melebihi target 100 persen, namun dengan adanya target baru maka mencapai 85 persen.
“Target sebelumnya itu 23 ribu ton, namun karena adanya target baru yang diberikan maka bertambah menjadi 30 ribu ton atau naik sekitar 7 ribu ton dari sebelumnya,” ungkapnya.
Aang Fahri optimis dengan target yang diberikan tersebut akan bisa tercapai, sebab ekosistem dan koordinasi yang telah dibangun sudah terlaksana cukup baik mulai dari petani, penyuluh hingga Babinsa.
Aang Fahri juga memastikan hampir sebagian besar harga gabah tidak ada dibawah Rp. 6.500 per kilogram.
Penulis : Reka