Kendari. Bentara Timur – Puluhan emak-emak di Desa Wakumoro, Kabuputan Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi tebang pohon mengunakan senso untuk menutup akses jalan provinsi poros Raha-Lakapera, Kamis (18/11/2021).
Dalam aksi itu tampak dua emak-emak menenteng mesin senso dan lainnya memegang kapak untuk memotong pohon pelindung di samping jalan. Sementara puluhan lainnya terlihat bersorak sambil menerikkan kata ‘pemerintah sekarang hanya bohong-bohong’.
Mereka kesal dengan janji Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra yang tidak kunjung menepati janjinya untuk melakukan pengaspalan jalan poros Raha-Lakapera terutama di wilayah Wakumoro hingga Bea.
Koordinator aksi, Muhammad Pasitoka menjelaskan, kondisi terkini masyarakat di Wakumoro sudah mulai jengah dengan sikap Pemprov Sultra. Massa yang melakukan aksi mulai menyasar seluruh pohon pelindung di samping jalan untuk ditebang dan direbahkan di badan jalan.
“Kami putuskan jalan ini ditutup total. Tak ada kendaraan yang bisa melintas,” katanya.
Baca juga: AJP Desak Pemprov Serius Perbaiki Jalan Poros Kendari – Motaha
Ia mengatakan, aksi blokade jalan di poros Raha-Lakapera tepatnya di wilayah Desa Wakumoro, Kecamatan Parigi, kembali dilakukan sejak 11 November lalu. Aksi tersebut dilakukan sebagai buntut kekecewaan masyarakat karena janji Pemprov untuk menganggarkan perbaikan jalan melalui APBD Perubahan tahun ini batal terealisasi.
“Sebelumnya sudah dianggarkan Rp6 miliar di APBDP. Bahkan sudah dilelang juga. Tetapi tiba-tiba ada surat pembatalan dari Dinas Bina Marga. Ini yang menyulut emosi warga. Hingga saat ini blokade masih dilakukan dan akan ditutup permanen jika tak ada kepastian pengaspalan,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan oleh masyarakat bernama Handi. Ia mengaku aksi itu merupakan luapan kekesalan masyarakat terhadap janji-janji Pemprov Sultra untuk proses pengerjaan jalan tersebut.
“Kami sudah pusing dengan pemerintah. Jalan ini sudah ada anggaranya kurang lebih Rp6 miliar tapi kenapa belum juga dikerjakan. Proses LPSE sudah selesai, tender sudah selesai tapi kenapa belum juga di kerjakan,” ujarnya.
Handi bilang, proses pengerjaan jalan poros Laiba-Wakumoro sudah tidak ada alasan lagi untuk tidak kerjakan. Mereka pun meminta Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga untuk segera mencabut kembali pembatalan kontrak yang telah di batalkan sebelumnya.
“Tidak ada alasan lagi untuk tidak dikerjakan. Masyarakat hanya meminta jalan ini dikerjakan segera sesuai anggaran yang telah dianggarkan sebelumnya,” pungkasnya.
Reporter : (rmh)