Empat Hari Hilang, Nelayan Buton Ditemukan Meninggal di Pesisir Pantai Pulau Muna

Sesosok mayat pria ditemukan terdampar di pesisir Pantai Liatande, Desa Mata Indaha, Kecamatan Pasikolaga, Kabupaten Muna, pada Selasa (14/12/2021). Foto/ist
Sesosok mayat pria ditemukan terdampar di pesisir Pantai Liatande, Desa Mata Indaha, Kecamatan Pasikolaga, Kabupaten Muna, pada Selasa (14/12/2021). Foto/ist

Raha. Bentara Timur – Sesosok mayat pria ditemukan terdampar di pesisir Pantai Liatande, Desa Mata Indaha, Kecamatan Pasikolaga, Kabupaten Muna, pada Selasa (14/12/2021).

Kepala Satuan (Kasat) Reserse dan Kriminal (Reskrim) Kepolisian Resort (Polres) Muna, Iptu Hamka mengatakan,  mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh kawanan anak-anak yang ingin bermain di pantai itu sekitar pukul 12.30 WITa.

Mendapat informasi tersebut, masyarakat lalu melaporkannya ke Polsek Pure. Kemudian porsonel Polsek Pure mendatangi tempat dimana lokasi mayat ditemukan untuk melakukan evakuasi.

Baca juga: Dihantam Gelombang Tinggi, Kapal Pemandu Wisata Tenggelam di Perairan Buton

Setelah diidentifikasi, jenazah diketahui bernama La Taindi (36), seorang nelayan yang sempat dinyatakan hilang saat melaut di Selat Walengkabola, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna  empat hari lalu.

La Taindi merupakan nelayan asal Desa Barangka, Kecamatan Kapontori, Kabupaten Buton.

Baca juga: Perahu Dihantam Ombak Saat Mancing, Seorang Warga di Buton Hilang

“Lalu kita hubungi pihak keluarganya. Dari informasi pihak keluarga, korban hilang sejak Jumat (10/12/21), ketika pergi memancing,” kata Iptu Hamka lewat pesan whatsapp messenger, Selasa (14/12/2021).

Kata Hamka, dari keterangan pihak keluarga, selama melakukan pencarian sejak Sabtu (11/12/21), tidak mendapati tanda-tanda keberadaan korban, bahkan pencarian dilakukan hingga perairan Pantai Walengkabola.

“Menurut keterangan pihak keluarga sudah empat hari mereka cari sampai di perairan Waleangkabola, tidak ditemukan,” ujarnya.

Baca juga: Stigma PKI dan Kisah Perempuan Besi dari Buton

Hamka bilang, saat ditemukan kondisi mayat bengkak dan membusuk. Tangan kanan hingga pergelangan siku tidak ada.

“Waktu ditemukan lengan kanannya sudah tidak utuh,” ungkap Hamka.

Sementara itu, pihak keluarga yang mengambil jenazah menolak dilakukan autopsi. Selanjutnya, jenazah dievakuasi menuju rumah duka di Desa Barangka, Kecamatan Kapontori, untuk dimakamkan.

Reporter : (rmh)