Jokowi Resmikan Pabrik Gula Terbesar dan Jembatan Teluk Kendari

Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Ali Mazi (kiri) meninjau jembatan Teluk Kendari yang diresmikan Kamis (22/10/2020)./Foto/Tito Hendratmoko/Indonesia Magenta Artistik

Kendari. Bentara Timur – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Di Sultra Jokowi meninjau lokasi panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula milik PT Prima Alam Gemilang yang berlokasi di Kabupaten Bombana juga meresmikan jembatan Teluk Kendari.

Jokowi bersama rombongan tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Haluoleo Kabupaten Konawe Selatan pada Kamis (22/10/2020) sekitar pukul 11.38 Wita. Setibanya di pangkalan, Jokowi langsung bertolak ke Kabupaten Bombana dengan helicopter Super Puma TNI AU, di sana ia meninjau panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula yang digadang-gadang sebagai pabrik gula terbesar di Indonesia.

Menurut Jokowi hadirnya pabrik ini,  menjadi sumber devisa baru bagi negara ke depan.  Pabrik dengan kapasitas produksi yang tergolong besar di Indonesia tersebut dioperasikan dengan teknologi modern yang didukung otomatisasi.  Pabrik gula dioperasikan oleh PT Prima Alam Gemilang yang terletak di Desa Watu-watu Kecamatan Lantari Jaya, diolah sejak 2017 lalu.

Jokowi juga menyebut, pembukaan investasi tersebut mampu menyerap ribuan tenaga kerja lokal sampai 15 ribu tenaga kerja.  Selain itu kapasitas pengolahan tebu yang mampu diproduksi pabrik ialah 8.000  TCD (ton cane per day) yang mampu ditingkatkan hingga 12.000 TCD.  Dengan kapasitas tersebut  pabrik mampu memproduksi gula Kristal putih sebanyak 800 hingga 1.200 ton per hari.

“Membuka industri, membuka pabrik gula dan yang paling penting membuka lapangan kerja bagi masyarakat.  Ini poin yang paling penting yang ingin saya garis bawahi, di kala situasi ekonomi seperti  ini semua pengusaha pasti wait and see, berfikir untuk berinvestasi dan membuka usaha baru.  Keputusan ini patut kita hargai,”  jelas Jokowi dalam keteranganya saat meresmikan pabrik gula di Desa Watu-watu Kecamatan Lantari Jaya.

Lebih jauh Jokowi mengatakan pendirian pabrik gula di Bombana bisa mengurangi impor gula. Saat ini kebutuhan komoditas gula di Indonesia mencapai 5,8 juta ton per tahun. Namun dari jumlah itu baru 2,1 juta ton yang mampu diproduksi di dalam negeri, sisanya kata dia masih harus mengandalkan impor.

Selepas meresmikan pabrik gula, Jokowi bersama rombongan menuju Kota Kendari, ia tiba sekitar pukul 14.00 Wita.  Kedatangan Jokowi ke Sultra ini merupakan kali ketiga, pertama pada November 2014, lalu pada Maret 2019.

Jokowi menyampaikan dengan adanya jembatan Teluk Kendari membuat  Sulawesi Tenggara juga khususnya Kota Kendari memiliki daya saing juga memudahkan konektivitas dan pergerakan manusia dan barang  semakin efisien ditandai dengan tumbuhnya pengembangan usaha-usaha baru.

Selain itu hadirnya jembatan yang menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Pulau Bungku Toko dan Kecamatan Poasia akan memangkas waktu perjalanan secara signifikan. Perjalanan bisa ditempuh lima menit saja dari semula harus mengitari teluk menggunakan kapal kayu- Papalimbang dengan kisaran waktu 30 sampai 40 menit.

“Jembatan ini panjangnya 1,34 kilometer dan lebar telah rampung. Jembatan ini dibangun selama 5 tahun dengan total Rp 804 miliar,  saya yakin lamanya waktu pengerjaan dan besarnya biaya yang dibutuhkan membangun jembatan ini  akan sebanding dengan manfaat yang akan dirasakan oleh masayarakat.

Jokowi mengatakan jembatan Teluk Kendari dibangun untuk mendukung kawasan Konawe dan Pelabuhan Bungku Toko yang dikembangkan sebagai kawasan industri Kendari New Port dan pemukiman baru sehingga memunculkan sentra pertumbuhan ekonomi baru.

Infrastruktur yang dibangun apakah jembatan, jalan tol, pelabuhan dan bandara harus memilki  multiplayer efek, harus terintegrasi dengan kawasan-kawasan  pertanian, perkebunan dan industri yang sudah ada sehingga menumbulkan daya ungkit bagi produktifitas dan daya saing juga memunculkan sentra industrri baru yang akan memunculkan lapangan kerjabaru.

Baca Juga: Mentan Panen Raya Seluas 178.5 Ha di Konawe Selatan

Jembatan Teluk Kendari Ikon Baru Sultra

Presiden Joko Widodo memuji desain dari jembatan Teluk Kendari, ia mengatakan jembatan Teluk Kendari bukan hanya besar manfaatnya dari sisi ekonomi namun juga menjadi ikon baru bagi Kota Kendari sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara.

“Saya dapat laporan bahwa kawasan di sekitar sini akan ditata sebagai bagian dari pengembangan kawasan  Kota Lama, akan dilengkapi dengan ruang terbuka publik seperti area parkir, street sinema dan lapangan olahraga, sehingga ini akan meningkatkan daya tarik dari jembatan Teluk Kendari.

Wali Kota Kendari Sulkarnen mengapresiasi presiden Jokowi yang berkenan hadir untuk meresmikan jembatan Teluk Kendari di tengah suasana pandemi. Dia juga mengatakan bahwa rampungnya pembangunan Jembatan Teluk Kendari merupakan kerja bersama dan kerja keras dari pemimpin-pemimpin sebelumnya.

Ia memberikan apresiasi atas rampungya pembangunan jembatan merupakan prestasi bersama, baik itu para tokoh, pendahulu yang sudah berkontribusi memberikan gagasan hingga  tuntas dan berdiri kokoh jembatan Teluk Kendari.

Menurut Sulkarnain jembatan Teluk Kendari baru bisa dilintas kendaraan dalam dua pekan ke depan. Sepekan ini pihaknya memberikan kesempatan bagi warga untuk menikmati dan memanfaatkan jembatan.

“Saya sudah berdiskusi dengan pengelola jembatan jadi sepekan ini warga bebas masuk dan melintasi jembatan mulai besok selama sepekan, nanti setelah itu tidak boleh lagi ada pejalan kaki di tengah jalan,” jelas Sulkarnain yang ditemui usai peresmian jembatan.

Menurut Sulkarnain dengan keberadaan jembatan Teluk Kendari menghadirkan keadilan bagi masyarakat, katanya kini seluruh wilayah Kota Kendari menjadi merata pembangunanya.

Keberadaan jembatan Teluk Kendari yang menjadi penghubung ke Pelabuhan Bungku Toko Optimis Lima sampai 10 tahun ke depan akan memberikan manfaat berkali lipat. Dia memberikan contoh untuk saat ini saja arus barang yang masuk  sudah tumbuh 20 persen sebulan arus barang yang masuk ke pelabuhan .  Padahal saat ini di tengah suasana pandemi.

Untuk diketahui, Jembatan Teluk Kendari dibangun selama lima tahun terhitung sejak 2015 hingga 2020 dengan total biaya Rp804 miliar. Jembatan itu dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk, dan mulai dikerjakan di masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Nur Alam-Saleh Lasata. Dan kemudian diresmikan di masa kepemimpinan Ali Mazi dan Lukman Abunawas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra saat ini.

Imron warga Kecamatan Poasia sangat bersyukur dengan dibangunnya  Jembatan Teluk Kendari, “Alhamdulillah, dengan adanya Jembatan ini sangat menghemat waktu dan biaya,” tuturnya.

Andriani Porosi salah seorang warga Kendari berharap dengan terbangunnya jembatan ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Reporter : (onf)