Raha, bentaratimur.id – Peserta pasukan gerak jalan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Duruka, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna, tampil memukau saat mengikuti gerak jalan indah antar SD se-Kabupaten Muna, Sabtu (13/8/2022). Pasalnya, pakaian yang mereka kenakan dengan perpaduan kain tenun dan kampurui membuat Wakil Bupati Muna, Bachrun Labuta tersenyum riang dan bertepuk tangan.
Hal terlihat, saat Bachrun Labuta menyaksikan penampilan peserta SDN 3 Duruka melewati panggung kehormatan depan Rumah Jabatan Bupati Muna. Bahkan orang nomor dua di Kabupaten Muna itu melontarkan bahasa, “mantap kreasi kostumnya SDN 3 Duruka”.
Bukan hanya Wakil Bupati Muna yang tersenyum dan bertepuk tangan tetapi juga beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) melakukan hal yang sama saat menyaksikan penampilan peserta SDN 3 Duruka saat hendak melakukan penghormatan di depan panggung kehormatan.
Kekaguman pakaian yang dikenakan peserta SDN 3 Duruka juga diungkapkan para penonton. Menurut mereka, desainnya sangat bagus dan indah. Ditambah lagi pakaian yang mereka kenakan berbeda dari pada yang lain.
“Lihat saja pakaian peserta SDN 3 Duruka. Walaupun pakaian putih merah, tetapi yang bikin indah adanya perpaduan tenun di dalamnya. Dan itu jarang dipikirkan oleh sekolah lain,” ujar Rani saat menyaksikan peserta gerak jalan SDN 3 Duruka.
Hal lainnya yang diungkapkan Rani yakni, adanya kampurui (topi) yang dikenakan para peserta putra gerak jalan SDN 3 Duruka. Katanya, kampurui yang bermotif kuning emas itu terlihat bernuansa dan tidak membosankan jika dilihat.
“Itulah yang yang membuat kita kagum dengan pakaian peserta gerak jalan SDN 3 Duruka. Dan saya yakin SDN 3 Duruka kemungkinan besar mendapatkan juara. Jika tidak, berarti perlu dipertanyakan,” katanya.
Sementara itu, Kepala SDN 3 Duruka, Murniati mengaku bangga atas penampilan anak didiknya. Bahkan dirinya tidak menyangka jika pakaian yang digunakan anak didiknya saat mengikuti kegiatan gerak jalan mendapat respon baik dari para penonton.
“Tentunya kami ucapkan terima kasih. Yang jelas pakaian yang digunakan anak didik kami, tidak lepas dari masukan dari orang tua murid,” ucapnya.
Muniarti bilang, motif kreasi yang digunakan anak didiknya itu beragam dan berbeda antara putra dan putri. Dikatakan peserta gerak jalan putra dihiasi tenun pada kampurui dan juga dibalutkan pada bis dada dan kerak baju. Sementara untuk putri lebih kecondong pada selempang yang dibalutkan pada leher.
Laporan : Rudi
