Rumbia, Bentara Timur – Masyarakat di Pulau Kabaena, Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) kini bisa menikmati penerangan listrik 24 jam.
Pulau Kabaena merupakan wilayah administratif Kabupaten Bombana, yang mana di pulau tersebut terdapat 6 kecamatan yakni, Kecamatan Kabaena, Kecamatan Kabaena Barat, Kabaena Utara, Kabaena Tengah, Kabaena Selatan, dan Kabaena Timur. Selain itu, merupakan pulau kecil di Sultra yang masuk dalam kategori wilayah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).
Penerangan listrik 24 jam itu terhitung bisa dinikmati warga sejak 5 November 2023 ini. Dahulu warga hanya menikmati listrik 12 jam sehari.
Saat ini, kapasitas listrik PLN yang terpasang ada 3000 kW, dengan jumlah mesin yang beroperasi 5 mesin. 4 unit mesin kapasitas masing-masing 500 kW dan satu unit mesin berkapisatas 1 mW yang relokasi dari PLTD Ladumpi, di Kasipute.
Sebelumnya di pulau ini kapasitas yang tersedia hanya 2000 kW atau 2 mW dengan beban listrik di siang hari 500 kW. Sementara beban puncak 1800 kW.
“ PLN menambah daya. Jadi dengan kapasitas yang ada saat ini, awalnya warga hanya menikmati listrik 12 jam kini bisa menikmati penerangan listrik sehari semalam,” kata Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Baubau, Agus Priyanto usai peresmian penambahan daya PLN di Sikeli, Minggu (5/11/2023).
Agus bilang, jumlah pelanggan PLN di Pulau Kabaena, berdasarkan data saat ini ada 8.949 pelanggan. Dengan pelanggan pengguna listrik pasca pra bayar sebanyak 2.620 pelanggan dan pra bayar sebanyak 6.329 pelanggan.
PLN mengingatkan warga untuk membayar listrik tepat waktu dan kesediaan pemangkasan pohon untuk mendukung kehandalan jaringan.
Surisma, warga Desa Tangkeno, bersyukur dengan penerangan listrik 24 jam non stop. Surisma berencana membeli kulkas dan membuka usaha kecil-kecilan.
“Kami mengapresiasi program ini, jadi selama Indonesia merdeka, barh hari ini listrik menyala 24 jam. Ini membantu sekali, kami yang punya usaha bisa lebih maksimal,” ujar Surisma kepada bentaratimur.id, Minggu (5/11/2023).
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Bombana, Burnahuddin mengatakan, penerangan listrik 24 jam itu sedianya terlaksana pada 2027, namun karena mengingat kebutuhan penerangan bagi masyarakat di Pulau Kabaena cukup mendesak, maka ia mengebut program penerangan 24 jam harus terlaksana tahun 2023 ini. Dikatakan program ini terlaksana berkat kerja keras dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah (pemda) Bombana dan PLN.
Menurut Burhanuddin, banyak efek domino dari penerangan 24 jam ini, salah satunya adalah UMKM bisa berjalan maksimal dan bertumbuh, mengingat di pulau ini mayoritas warga bekerja sebagai nelayan dan petani. Selain itu, pelayanan kesehatan termasuk di sektor pendidikan, kegiatan belajar mengajar berjalan lancar.
“Banyak efek domino yang bisa dirasakan dengan pelayanan listrik 24 jam. Jadi bisa meningkatkan roda perekonomian dan kesejahteraan warga. Bahkan, kami berharap dengan penerangan ini juga bisa menurunkan angka kemiskinan menjadi 5 persen dari angka 10 persen,” pungkas Burhanuddin.
Penulis : Rosniawanti