Bentara Timur. PT PLN (Persero) melakukan pemberian tegangan pertama (energize) bagi 3 pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Sulawesi.
Pemberian tegangan pertama bagi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV menghubungkan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Wotu 275/150 kV Ekstension di Luwu Timur ke Gardu Induk (GI) 150 kV Masamba (New) berkapasitas 30 Mega Volt Ampere di Luwu Utara dilakukan pada Kamis, 16 Juni 2022 pukul 14.00 WITA.
SUTT yang terbentang 110 Kilometer Sirkuit (KMS) dengan 169 Tower akan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pelanggan dan menurunkan gangguan jaringan di Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Luwu Utara.
General Manager Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Defiar Anis menyampaikan beroperasinya 3 infrastruktur ketenagalistrikan ini akan meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan di Luwu Utara. Listrik di Luwu Utara dan sekitarnya dipasok melalui Jaringan Tegangan Menengah (JTM) 20 kV dari GI Wotu dan GI Palopo dengan panjang penyulang terdekat hingga 63 km sd 133 km.
“Jarak antara Gardu Induk dengan pusat beban cukup jauh dan akan mengakibatkan rendahnya tegangan pelayanan dan gangguan pasokan listrik jaringan 20 kV relatif tinggi. Sebelum adanya GI 150 kV Masamba tegangan di Masamba berkisar 16,5 kV saja, sedangkan sekarang diharapkan tegangan pelayanannya sudah memenuhi standart layanan PLN berkisar 20 kV,” jelas Defiar
Anis berharap dengan beroperasinya 3 infrastruktur ketenagalistrikan ini masyarakat Masamba dapat menikmati kualitas layanan listrik yang jauh lebih baik dan yang terpenting adalah dapat meningkatkan geliat investasi dan perekonomian di Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Luwu Utara terutama pasca pandemi covid 19 yang sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.
Manager Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulawesi Selatan Rahmat Nichol Fauzen memberikan apresiasi seluruh stakeholder yang telah membantu dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Mulai dari pembebasan lahan, pembangunan pondasi, pendirian tower, penarikan jaringan, pembersihan dan penyerahan kompensasi lahan sampai dengan pengujian.
“Berkat bantuan dari seluruh pihak, baik dari aparatur negara, pemerintah sampai dengan penegak hukum dan masyarakat di Kabupaten Luwu Utara dan Luwu Timur memiliki andil dalam kesuksesan pembangunan ini,” utur Nichol.
” Banyak tantangan yang kami hadapi mulai dari sulitnya medan, terhalang oleh pandemi yang menyebabkan distribusi logistik terganggu, adanya masyarakat menolak karena kekurangan pamahaman terhadap manfaat pembangunan semua kami hadapi untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan,” lanjutnya
Yahya warga Desa Mappedeceng Kecamatan Mappedeceng yang tinggal di dekat lokasi GI Masamba bercerita, bahwa dia ikut serta bersama dengan Pegawai PLN melaksanakan survey lokasi Gardu Induk dan mengumpulkan warga pemilik lahan.
“Waktu itu saya menjabat sebagai sekretaris desa dan banyak tahu tentang warga di desa ini, makanya saya bantu PLN” imbuh Yahya.
Ia sangat merasakan dampak yang terjadi pada saat pembangunan GI, banyak warga desa yg terlibat ikut serta dalam pelaksanaan pekerjaan bukan hanya saat pembangunan tapi hingga saat GI akan beroperasi.
“Saya sangat mengapresiasi cara kerja PLN dalam membangun GI karena banyak menyerap tenaga kerja dari Desa Mappedeceng” tutur Yahya.
Reporter : raf