Kendari. Bentara Timur – Ribuan ikan muncul berkerumun di muara sungai Jembatan Batu Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (14/1/2020). Fenomena tak biasa ini mengundang perhatian warga setempat.
Mereka datang beramai-ramai untuk melihat gerombolan ikan tersebut. Ada yang datang mengabadikanya untuk berswa foto juga video lalu membaginya ke media sosial. Pun tak sedikit warga yang datang untuk menangkap ikan. Bagi warga Baubau, kawanan ikan yang muncul itu dengan sebutan ikan Lompa-Betebete itu.
“Dari kemarin ini ikan. Kalau setahu saya belum pernah terjadi begini, baru kemarin dan hari ini,” ujar warga Kelurahan Loji, Kota Baubau, yang ditemui di jembatan Gantung Kota Baubau.
Mengenai kemunculan ikan di muara sungai itu, akademisi Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo (UHO) Profesor La Sara mengatakan perairan muara sungai Pelabuhan Batu yang merupakan pertemuan arus sungai dan laut itu memang merupakan habitat ikan Thryssa baelama atau warga Baubau menyebutnya ikan lompa.
Lebih jauh menurut La Sara kemunculan ribuan ikan di muara sungai itu perlu analisa lebih mendalam. Ada sejumlah parameter yang harus diukur antara lain aspeki hidro dinamika perairan, aspek kualitas kimia fisika perairan dan aspek biologi terutama berkaitan dengan predator.
Ia meminta warga tidak menghubungkan kemunculan ribuan ikan-ikan itu dengan hal-hal mistis atau lainya. Selain itu juga pernah terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, Thailand dan Malaysa. Untuk kemunculan ikan-ikan ini tak ada sebutan khususnya.
“Hal lain bisa juga karena faktor perubahan iklim yang mempengaruhi kualitas air, sirkulasi, suhu dan salinitas. Tapi semua itu tidak bisa kita mengira-ngira karena harus ada penelitian lebih lanjut. Kecuali saya lihat dan saya ukur, kalau ini saya tidak bisa mengira-ngira,” jelas La Sara di Baubau, kepada bentaratimur.id, saat dikonfirmasi melalui telepon seluler.
Terkait dengan kemunculan ikan di daratan muara sungai Pelabuhan Batu, La Sara menyatakan siap membantu instansi pemerintah setempat jika dirinya diminta untuk turun melakukan penelitian.
“Kalau menganggap itu penting silahkan, tapi saya melihat ini fenomena alam biasa saja. Saya lahir di dekat muara sungai itu, saya tahu persis di sana habitat spesies ikan lompa, rajungan dan ikan tetera. Kalau tiba-tiba muncul banyak dan terjebak di muraa sungai ini yanag perlu dicari tahu melalui penelitian,” tambah La Sara.
Kehebohan warga dalam menangkap ikan berakhir ketika Sat Polres Baubau datang membubarkan warga yang berkerumun. Sat Lantas beralasan membubarkan warga karena larangan berkerumun saat pandemi Covid-19.
“Benar hari ini tanggal 14 kurang lebih pukul 7.30 Wita terjadi fenomena tersebut. Hal itu menyebabkan warga berkerumun untuk menyaksikan dan mengambil ikan,” jelas Kapolres Baubau AKBP Rio Chandra Tangkari saat dikonfirmasi.
Reporter : (onf)