UMW Gelar Kuliah Tamu Hadirkan Dokter Spesialis Penyakit Menular dari Amerika

Ketgam : DR. Marcelo Gareca menyampaikan materi kuliah tamu di Universitas Mandala Waluya Kendari. Foto : M. Muchlas

Kendari. Bentara Timur.  Universitas Mandala Waluya (UMW)  Kendari  menggelar kuliah tamu dengan mengundang dokter spesialis dari Pennsylvania Amerika Serikat, Marcelo Gareca. Marcelo juga merupakan dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun yang berfokus pada penyakit infeksi dan menular. 

Secara umum Marcelo menyampaikan topik mengenai secara umum situasi problem kesehatan di Indonesia. Mengawali kuliahnya di hadapan sekitar seratus mahasiswa UMW yang disampaikan di aula kampus kesehatan ternama di Kendari ini, Marcelo memberikan gambaran umum mengenai kondisi Indonesia secara global, dimana Indonesia menempati urutan ke 4 negara dengan populasi terbanyak di dunia.  Dengan jumlah penduduk itu Indonesia memiliki sejumlah tantangan dan peluang dalam pembangunan di bidang kesehatan. 

Ia memaparkan beberapa topik semisal  problem kesehatan anak, problem rokok atau tembakau juga soal polusi di sejumlah kota besar di Indonesia. 

Persoalan kesehatan anak di Indonesia, Marcelo menyebut kemiskinan anak anak dan perempuan muda mengalami  kemiskinan selama hidup mereka.  Dan kondisi ditemukan banyak pada warga yang tinggal di pedesaan angkanya mencapai 13 persen, dibanding warga di perkotaan angkanya sekitar 7 persen.  9 dari 10 anak di Indonesia masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan makanan dan nutrisi, kesehatan, pendidikan, air bersih, perumahan dan layanan kesehatan anak.

Di Indonesia sekitar tahun 1990, penyebab kematian banyak diakibatkan oleh penyakit menular, dan pemerintah secara signifikan dinilai sudah mampu menurunkan penyebaran penyakit ini, namun di tahun 2000 penyebab kematian di Indonesia lebih  disebabkan antara lain penyakit jantung, diabetes dan TBC yang diduga penyakit ini berhubungan dengan rokok. 

UMW Kendari Kerjasama dengan UHO untuk Tingkatkan Mutu Akreditasi

PKKMB Universitas Mandala Waluya

Marcelo juga menyampaikan problem tembakau dan konsekuensi merokok.  Indonesia berada di urutan ketiga perokok aktif dunia, setelah Tiongkok dan India.  Datanya penduduk laki-laki di Indonesia mulai merokok rata-rata merokok di umur 15 tahun. 

Dampak Nya adalah rata-rata setiap tahun penduduk yang meninggal terkena penyakit dampak dari merokok mencapai 52 ribu dan dari jumlah itu sekitar 25, 3 persen adalah laki-laki sementara perempuan di kisaran 17 persen kematian.  

“Menginjak usia 15 tahun mereka sudah merokok angkanya 30 persen, perusahaan rokok menargetkan remaja di Indonesia sebagai ceruk pasar produk mereka, karena mereka tau ketika sudah terpapar di usia 18 tahun dia akan kesulitan berhenti sampai di usia  50 tahun,” jelas Marcelo di hadapan mahasiswa dan sejumlah dosen UMW, Rabu 14 September 2023. 

Selanjutya topik yang disampaikan Marcelo adalah mengenai polusi di Indonesia, Tingkat polusi di Indonesia terkhusus di Jakarta 11 kali lipat pencemaran udara yang ,menjadi standar WHO.  Jika ini terus berlanjut katanya  warga yang tinggal di sana akan kehilangan 5,5 tahun lebih cepat umur mereka. 

“ Kota-kota besar di Indonesia seperti di Jawa Barat penduduknya juga kehilangan umur 4,1 tahun lebih cepat sementara di Depok lebih mengerikan lagi warga kehilangan 6,4 tahun  umur lebih cepat karena paparan polusi udara ini,” tambah Marcelo. 

Menurut Marcelo, Kemiskinan merupakan inti dari berbagai tantangan kesehatan masyarakat termasuk di negara Indonesia. Sehingga menurutnya dengan kompleksitas persoalan itu membutuhkan solusi yang kompleks.  Negara-negara yang telah berhasil melakukannya melakukan pendekatan dan  target ganda dengan melibatkan semua unsur dari nasional sampai  tingkat lokal. 

“Pendidikan telah terbukti menjadi investasi terbaik dari waktu ke waktu. Penghentian penggunaan tembakau, nutrisi, kebiasaan sehat, dan kesadaran akan keselamatan merupakan tujuan jangka panjang yang membutuhkan waktu, uang, dan koordinasi,” tambahnya. 

Terpisah Rektor UMK Ratna Umi Nurlila menyampaikan apresiasinya atas kuliah umum yang disampaikan Marcelo Gareca. Dia mengatakan kegiatan ini terlaksana bagian dari afiliasi antar lembaga salah satunya dengan dunia kampus di Sultra. Awalnya kata Ratna Marcelo memberikan kuliah tamu di IAIN Kendari. 

“Kami berupaya anak-anak kami bisa mendapat banyak informasi dari luar sebagai bentuk pengembangan diri, jadi sebenarnya ini kan kuliah tamu, dia dokter spesialis penyakit infeksi ini kan linear dengan bidang kesehatan,” jelas Ratna. 

M. Muchlas