Kendari. Bentara Timur – Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) berhasil mewisuda 294 mahasiswa dan mahasiswi di salah satu hotel di Kota Kendari, Selasa (14/12/2021).
294 wisudawan itu terdiri dari 270 orang lulusan sarjana dan 24 orang lulusan magister hukum.
Wisuda sarjana ke-XXVII dan pascasarjana II, tahun akademik 2020/2021 ini dilaksanakan masih dalam suasana Dies Natalis Unsultra ke-35. Dimana pada usia ke-35 Unsultra bertekad kuat mewujudkan mimpinya yaitu “Dream To Becoma A Future University”.
Baca juga: Dua Wisudawan Terbaik UHO Raih IPK Sempurna
Dari 294 mahasiswa, baik program sarjana maupun program pascasarjana itu, beberapa di antaranya menjadi wisudawan terbaik dengan nilai indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi di masing-masing fakultas.
Dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Komang Nopika Cahyaningsih dari Program Studi (Prodi) Ilmu Manajemen menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3.70, lama studi 4 tahun 0 bulan.
Dari Fakultas Hukum, Nur Amalia dari Prodi Ilmu Hukum menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3.94, lama studi 3 tahun 11 bulan. Kemudian dari Fakultas Tehnik, Adi Maliano dari Prodi Tehnik Sipil menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3.20, lama studi 4 tahun 10 bulan.
Dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Subardin dari Prodi Ilmu Pemerintahan menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3.93, lama studi 3 tahun 11 bulan.
Di Fakultas Pertanian, Hasri Wijaya, dari Prodi Teknologi Hasil Pertanian menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 3.85, lama studi 3 tahun 11 bulan. Dan yang terakhir, pada Program Pascasarjana,
Aswin dari Prodi Magister Hukum menjadi wisudawan terbaik dengan IPK 4.0, lama studi 1 tahun 10 bulan.
Rektor Unsultra, Andi Bahrun
menyampaikan selamat kepada wisudawan yang telah berhasil menyelesaikan studinya di Unsultra. Berjuang sekitar 4 tahun menjalani masa perkuliahan dan dinyatakan lulus dalam sidang skripsi.
“Hari ini bisa menikmati betapa bahagianya mengenakan toga saat wisuda seperti saat ini,” ujar Andi Bahrun.
Bahrun bilang, dengan tali toga yang dipindahkan ke kanan diharapkan para wisudawan bisa lebih banyak menggunakan otak kanan. Katanya, otak kiri berfungsi untuk menghafal, sedangkan otak kanan berhubungan langsung dengan daya imajinasi, kreativitas dan inovasi. Sehingga terkandung maksud agar ketika terjun ke dunia kerja para alumni bisa lebih mandiri, lebih kreatif dan lebih inovatif.
Kata Bahrun, ke depan pihaknya akan meningkatkan kerja sama dengan berbagai instansi, baik itu sesama perguruan tinggi dalam dan luar negeri, pelaku usaha, maupun yang stakeholder lainnya. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan akademik, soft skill mahasiswa, dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Tentu kita akan banyak bekerja sama dengan berbagai stakeholder untuk implementasi MBKM untuk meningkatkan daya saing saat memasuki dunia kerja dan medan pengabdian,” katanya.
Bahrun juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan tenaga pendidik yang telah bekerja sama melaksanakan tugas dan membina mahasiswa hingga mampu menyelesaikan studinya.
“Terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada seluruh tenaga pendidik dan kependidikan atas kerja keras dan kerjasamanya dalam melaksanakan tugas membina dan mendidik mahasiswa, sehingga mereka berhasil menyelesaikan studinya hari ini,” ujarnya.
Pada kesempatan itu juga, Bahrun menyampaikan perkembangan Unsultra. Dimana tahun 2021, Unsultra menambah satu gedung perkuliahan dan Laboratorium Mikro Teaching serta studio perkuliahan berbasis digital untuk mendukung proses perkuliahan responsif terhadap perubahan dan perkembangan zaman. Disamping itu membangun panggung aspirasi dan kreativitas mahasiswa.
Tujuannya untuk memberikan ruang penyampaian aspirasi mahasiswa, kebebasan berekspresi dan mendemostrasikan kreativitas dan inovasi mahasiswa, dengan tetap memperhatikan kaidah ilmiah, etika, moral, agama dan wawasan kebangsaan.
Unsultra juga terus mendorong dan memotivasi serta melakukan pembinaan kegiatan kemahasiswaan terutama kegiatan minat dan bakat mahasiswa serta penalaran melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala), resimen mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ).
“Jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan mahasiswa terus didorong melalui pelaksanaan dan pelibatan dalam kegiatan Unsultra Camp, seminar, workshop, ekspo serta inisiasi kegiatan kewirausahaan,” pungkasnya.
Reporter : (rmh)