Kendari, bentaratimur.id – Lembaga Budaya Muna (LBM) bekerja sama dengan tim Forum Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) melatih emak-emak di Kelurahan Purirano, Kecamatan Kendari, Kota Kendari, cara membuat martabak dari daun kelor, Selasa (11/10/2022).
Ruwiah selaku Ketua Forum Rektor UHO untuk percepatan penurunan stunting di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengatakan, pelatihan ini diikuti sekitar 70 orang ibu-ibu yang ada di Kelurahan Purirano.
Ruwiah bilang, para emak-emak ini dilatih membuat martabak daun kelor karena tanaman kelor atau moringa oleifera memiliki beragam nutrisi yang terkandung di dalamnya diyakini mampu mencegah stunting.
“Tingginya angka stunting di Indonesia menjadi perhatian serius pemerintah. Dalam mencegah tingginya stunting, saya bersama sejumlah akademisi melalui Forum Rektor Indonesia diberi mandat untuk menangani stunting di wilayah Sultra,” ujar dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UHO itu.
Kata Ruwiah, berdasarkan hasil penelitian, daun kelor memiliki kandungan zat gizi dan asam amino. Dimana kandungan zat gizinya baik untuk makanan anak balita, remaja putri yang anemia dan ibu hamil yang kurang energi kronik.
“Kami sudah meneliti terkait manfaat dari martabak daun kelor, salah satunya bisa mencegah stunting. Jadi martabak daun kelor ini luar biasa manfaatnya, bagaimana kita terapkan ke ibu-ibu rumah tangga untuk bisa membuat martabak daun kelor sebagai makanan tambahan dalam keluarga untuk meningkatkan baik itu tinggi badan untuk anak balita, remaja putri yang anemia, maupun ibu hamil yang kurang energi kronik,” ujar Ruwiah.
Dikatakannya, program pengolahan daun kelor menjadi produk pangan lokal, selain untuk dikonsumsi juga dikomersilkan menjadi alternatif dalam peningkatan nilai ekonomi masyarakat.
Ruwiah menjelaskan, dalam pembuatan martabak kelor ini sangat mudah dilakukan. Cukup menyiapkan daun kelor, telur, dan tepung terigu, serta blender yang digunakan untuk menghaluskan daun kelor.
“Tepung terigu, telur, dan daun kelor dibuat menjadi adonan lalu dibentuk seperti dadar. Kemudian kita buat isi dalamnya dengan menumis kelor dicampur terigu yang sudah dikocok, setelah itu digoreng seperti membuat martabak biasa,” katanya.

Ruwiah berharap dengan pelatihan ini, kedepannya martabak daun kelor bisa dijadikan pangan lokal keseharian ibu-ibu sehingga bisa mencukupi zat gizi setiap rumah tangga.
Di tempat yang sama, Sekretaris LBM, Lanalefo mengatakan, pelatihan ini menggunakan dana yang dikumpulkan dari teman-teman pengurus LBM. Tujuannya untuk membantu masyarakat, khususnya masyarakat Muna di Kota Kendari untuk memanfaatkan sumber daya lokal daun kelor untuk mencegah stunting.
Lanalefo mengatakan, selain di Kelurahan Purirano, pelatihan serupa juga pernah dilakukan di Abeli, Gunung Jati, dan di Lalodati pada kelompok-kelompok orang Muna. Meski begitu yang mengikuti pelatihan bukan hanya dari kelompok orang Muna.
“Kita manfaatkan semua sumber daya lokal, kemudian kita minta mereka agar menanam kelor di pekarangan rumah. Dengan pelatihan ini, kita berharap bisa membantu masyarakat Muna yang tidak paham tentang kesehatan,” ujar Lanalefo.
Sementara itu, Lurah Purirano, La Ode Muhammad Ardan menyambut baik dan mendukung pelatihan pembuatan martabak kelor ini.
“Ini sangat membantu kami dalam hal ini pemerintah kota dalam rangka penanganan stunting. Saya berharap masyarakat dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik,” katanya.
Diketahui, manfaat daun kelor untuk menjaga kesehatan tubuh sudah dikenal sejak ribuan tahun silam. Berkat kandungan berbagai senyawa di dalamnya, tanaman berkhasiat yang satu ini sering digunakan sebagai pengobatan tradisional dalam budaya Timur.
Tanaman yang banyak tumbuh di wilayah tropis ini sering dijuluki “pohon ajaib”. Kelor biasanya diambil daunnya untuk diolah menjadi berbagai minuman herbal, seperti jamu atau teh.
Dikutip dari alodokter.com, beragam nutrisi yang terkandung di dalam daun kelor meliputi protein, vitamin, seperti vitamin A, vitamin B2, vitamin B6, dan vitamin C, mineral, termasuk zat besi, kalsium, kalium, dan magnesium.
Selain beragam nutrisi di atas, daun kelor juga mengandung asam amino esensial dan antioksidan.
Laporan : R. Hafid