Unaaha, bentaratimur.id – Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Konawe diberi edukasi tentang cara mendesain media praktikum berbasis physic education technology (PhET) simulation. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Halu Oleo (UHO), di Laboratorium Komputer SMPN 1 Anggaberi, Jumat (7/10/2022).
Tim itu, beranggotakan lima orang dosen dari Jurusan Pendidikan Fisika. Mereka adalah Amiruddin Takda, Hunaidah, La Maronta Ghalib, La Tahang, dan Erniwati.
Kegiatan itu dilakukan secara tatap muka dengan metode ceramah dan demonstrasi, dilanjutkan latihan/praktek untuk membuat media pembelajaran, mulai dari pemilihan materi, penyusunan, pemberian efek animasi dan tampilan kepada guru-guru yang berasal dari SMPN 2 Abuki, SMPN 1 Asinua, SMPN 1 Abuki, SMPN 1 Konawe, SMPN 1 Anggaberi, dan SMPN 3 Unaaha.
Amiruddin Takda, selaku ketua tim menjelaskan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk membantu para guru dalam mengembangkan keprofesiannya.
Sebab para guru IPA SMP di Kabupaten Konawe jarang melakukan kegiatan eksperimen. Apalagi pada saat pandemi Covid-19, guru-guru IPA tidak pernah melakukan eksperimen.
Amiruddin mengatakan, guru IPA SMP di Konawe jarang melakukan kegiatan eksperimen karena kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi virtual laboratory untuk melakukan eksperimen masih rendah serta peralatan laboratorium IPA yang dimiliki sekolah masih kurang.
“Makanya kami bantu para guru ini untuk membuat media praktikum berbasis PhET simulation. Sebab IPA merupakan pengetahuan produk, proses, dan sikap ilmiah sehingga eksperimen mutlak dilakukan dalam pembelajaran,” ujar Amiruddin.
Dikatakan, dalam kegiatan PKM ini ada beberapa pokok bahasan yang disampaikan yakni, pengantar guru profesional dan media pembelajaran, teori pembelajaran dan perkembagan teknologi, alternatif media praktikum yang dapat digunakan untuk guru dan siswa, langkah-langkah penggunaan media pembelajaran berbasis komputer, serta evaluasi hasil media pembelajaran yang telah disusun.
Amiruddin menjelaskan, manfaat utama yang diperoleh para guru setelah mengikuti kegiatan ini adalah, guru-guru IPA akan menjadi terampil mendesain eksperimen IPA dengan memanfaatkan teknologi PhET simulation untuk melakukan eksperimen. Kemudiam guru-guru IPA akan menjadi terampil mengelola pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada siswa. Sehingga siswa akan meningkatkan motivasi dalam belajar IPA.
Selain itu, kata Amiruddin, dengan kegiatan ini manfaat yang diperoleh guru adalah dapat menyusun dan mengembangkan media praktikum pembelajaran dengan kualitas yang lebih baik dan diharapkan kualitas tersebut sudah mengikuti standar untuk dapat dipakai sebagai poin dalam penilaian guru.
“Secara keseluruhan kegiatan pendampingan pengembangan media pembelajaran untuk mempercepat guru menambah pengetahuan terkait media praktikum berbasis komputer ini dapat dikatakan berhasil. Keberhasilan ini dapat dilihat dari kepuasan peserta setelah mengikuti kegiatan,” katanya.
Laporan : R. Hafid