Jurnalis dari Tanah Papua, Victor Mambor, menerima Penghargaan Udin Award 2022 dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Penghargaan itu diberikan pada Malam Resepsi HUT ke-28 AJI secara virtual, Minggu malam 7 Agustus 2022.
Victor Mambor selama ini konsisten mengangkat pelanggaran HAM di Papua dan Papua Barat. Pengalaman jurnalistiknya telah membentang sejak 1996, dengan menulis di sejumlah media, baik di Indonesia dan luar negeri. Victor Mambor menjadi salah satu pendiri Jubi, media yang berbasis di Ibukota Papua, Jayapura. Bersama Jubi, Victor membawa lebih banyak suara-suara dari Papua, di tengah dominasi informasi yang bias, sepihak dan mendiskriminasi Papua.
Salah satu anggota juri Udin Award 2022, Bambang Muryanto, mengatakan tidak mudah bagi seorang jurnalis mempertahankan profesionalitas dan independensinya di wilayah konflik bersenjat. Apalagi ketika situasi wilayah tersebut serupa dengan darurat militer tanpa pengakuan resmi pemerintah.
“Keselamatan diri dan keluarganya menjadi taruhan. Kondisi lokasi yang sangat sulit juga menjadi tantangan tersendiri untuk menyajikan berita yang komprehensif dan nir pelanggaran etika jurnalistik,” kata Bambang, Minggu 7 Agustus 2022.
Bambang menjelaskan, selama menjalani karirnya, Victor Mambor pernah hilang akun twitternya setelah menyebarkan perilaku kekerasan yang dilakukan militer kepada warga sipil. Beberapa waktu lalu, mobilnya juga dirusak oleh orang tidak dikenal yang hingga kini belum diketahui identitasnya. “Ancaman tentu makanan sehari-hari baginya sebagaimana jurnalis lain di daerah konflik bersenjata,” kata Bambang.
Juri lainnya, Dhia Al Uyun mengatakan, Victor Mambor memimpin sebuah media massa yang menjadi rujukan untuk mengetahui peritiwa konflik di Tanah Papua. Ia berharap Udin Award dapat memberinya semangat baru untuk menegakkan keadilan di Tanah Papua.
“Selamat untuk Victor Mambor, semoga penghargaan ini menjadi penyemangat untuk terus menegakkan keadilan di tanah Papua dan menggelorakan semangat tersebut. Terus berkarya dan jangan lupa utamakan keselamatan diri dan keluarga!” kata Dhia.
Udin Award adalah penghargaan tahunan AJI untuk mendorong kebebasan pers dan kebebasan berekspresi di Indonesia. Udin Award diambil dari nama panggilan jurnalis Harian Bernas, Fuad Muhammad Syafruddin, yang meninggal pada 16 Agustus 1996 di Yogyakarta. Udin dianiaya orang yang tidak dikenal, karena pemberitaan yang ditulisnya pada 13 Agustus 1996. Ia kemudian meninggal tiga hari kemudian. Sampai saat ini, kasusnya tidak tuntas diusut. Pembunuh Udin masih berkeliaran.
Melalui Udin Award, AJI ingin memberikan penghargaan kepada jurnalis maupun kelompok jurnalis profesional, dan memiliki dedikasi kepada dunia jurnalistik, serta menjadi korban kekerasan baik fisik atau psikis karena terkait langsung dengan aktivitas jurnalistiknya.
Pada 2022, AJI menerima tujuh usulan kandidat penerima Udin Award dari masyarakat. Usulan tersebut kemudian dinilai oleh Dewan Juri yang terdiri dari Asfinawati (pejuang hak asasi manusia), Dhia Al-Uyun (akademisi Universitas Brawijaya, Malang), dan Bambang Muryanto (AJI).
Dalam sesi sambutan, Victor Mambor mengucapkan terima kasih kepada AJI. Penghargaan tersebut akan mengingatkan publik atas intimidasi, kriminalisasi, kekerasan fisik, verbal dan digital terhadap jurnalis masih terjadi hingga saat ini, dan masih diperjuangkan oleh komunitas pers.
Meskipun secara umum Indonesia menghadapi represi oligarki dan penyempitan ruang demokrasi, Victor mengingatkan, kebebasan pers di Tanah Papua, masih berada di posisi paling rendah di Indonesia.
“Jika kita percaya bahwa pers adalah pilar demokrasi keempat, maka sudah seharusnya kita mendorong kebebasan pers yang lebih baik di Tanah Papua agar demokrasi di Tanah Papua semakin baik juga, sehingga benar-benar menjadi surga kecil yang jatuh ke bumi. Sekali lagi, terima kasih atas kepercayaan kita semua pada saya menerima penghargaan ini! Selamat ulang tahun AJI ke 28,” kata Victor.
Source: AJI Indonesia