Bokori. Bentara Timur. Dampak kemarau dan kekeringan mulai dirasakan ribuan warga yang bermukim di 4 desa pesisir Soropia Kabupaten Konawe yakni Desa Leppe, Desa Bajo Indah, Desa Bajoe dan Desa Atowatu.
Suhaeni warga DesaBajo Indah mengatakan, kesulitan air bersih ini sudah dialami warga sejak dua bulan terakhir. Dulu untuk kebutuhan air bersih, warga di wilayah pesisir Soropia memang mengandalkan air gunung, air sumur, dan sumur bor.
“Air gunung ini dialirkan ke rumah warga menggunakan pipa atau selang. Satu pipa bisa digunakan secara bergantian 5 sampai 7 rumah tangga” jelas Suhaeni .
Ketika kemarau, beberapa sumber air ini mengering sehingga warga juga mulai kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan memasak, mandi, dan mencuci. Sedangkan air minum, warga terpaksa membeli air galon.
Kondisi kekeringan ini lantas membuat TNI Angkatan Laut, membantu menyalurkan air bersih bagi warga di sana. Sebanyak 30 ribu liter air bersih disalurkan ke rumah-rumah warga. Data awal warga yang terdampak kekeringan di 4 desa ini sebanyak 505 kepala keluarga atau 1.851 jiwa. Data warga yang terdampak kekeringan ini bisa bertambah mengingat kekeringan di wilayah itu terus meluas.
Kemarau, Warga Bajo di Pesisir Soropia Kesulitan Air Bersih
Angin Musim Selatan dan Aktivitas Menyuluh Perempuan Bajo
Danlanal Kendari, Kolonel Laut Abdul Kadir Mulku Zahari mengatakan penyaluran air bersih ini sebagai bentuk kepedulian bagi warga yang mengalami kesulitan air bersih.
Dan Lanal memastikan penyaluran air bersih ini tersalurkan merata bagi warga terdampak kekeringan. Ia pun mengatakan penyaluran air bersih ini hanya hanyalah solusi jangka pendek, selanjutnya untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, pihaknya berencana membuat sumur bor.
” Sebagai kebutuhan vital bagi warga, penyaluran ini tahap awal saja, jika ini belum mencukupi, kami akan menambah lagi 30 ribu liter lagi, penyaluran ini juga upaya untuk menghindarkan warga dari penyakit ISPA ” jelas Abdul Kadir Mulku.
Penulis : Rosnia