Tak Berkategori  

Lawan Hoaks di Masa Pilkada, AMSI Sultra Gelar Pelatihan Cek Fakta

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari Zainal A. Ishaq (pertama dari kiri) menyampaikan materi pada pelatihan cek fakta debat Pilkada 2020 yang diadakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) di salah satu hotel di Kota Kendari, Sabtu (7/11/2020)./FOTO/Rmh

Kendari. Bentara Timur – Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pelatihan cek fakta debat pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020, di salah satu hotel di Kota Kendari, Sabtu (7/11/2020).

Pelatihan dilakukan secara virtual dan tatap muka yang diikuti 18 peserta dari berbagai media anggota AMSI Sultra serta lima orang mahasiswa dari Jurusan Jurnalistik Universitas Halu Oleo, Kendari. Pelatihan ini dibuka Koordinator wilayah AMSI Indonesia Timur Upi Asmaradhana secara virtual.

Pemateri dalam pelatihan cek fakta ini adalah dua trainer tersertifikasi Google News Innitiative yakni, Ketua AJI Kendari Zainal A. Ishaq dan Sekretaris AJI Jakarta Afwan Purwanto yang membawakan materi secara virtual.

Zainal A. Ishaq mengatakan, tidak ada kata menyerah bagi seorang jurnalis mencari sebuah kebenaran berita atau informasi yang diterima. Kemudian Afwan Purwanto menyampaikan berbagai tools dapat digunakan untuk memverifikasi berita, untuk mengetahui kebenaran informasi yang diterima.

Peserta juga mendapat materi penelusuran video dan gambar di dunia maya terkait kebenaran informasi  diterima, serta materi keamanan digital.

Ketua AMSI Sultra M Djufri Rachim mengatakan, pelatihan cek fakta ini merupakan upaya AMSI secara nasional melawan penyebaran hoaks terutama melalui media sosial.

Djufri bilang penyebaran informasi di era digital saat ini, berlangsung begitu cepat di media sosial. Muatan informasi beragam, mulai dari informasi bermanfaat bagi publik, hingga informasi hoaks atau misinformasi dan disinformasi.

“Penyebaran informasi hoax di media sosial mulai dari teks, foto hingga video dengam tujuan beragam, hingga mengandung kepentingan politik. Apalagi di masa Pilkada 2020 yang dilaksanakan serentak di berbagai wilayah termasuk di Sultra,” kata Djufri.

Di Sultra ada tujuh daerah yang melaksanakan Pilkada serentak 2020 yakni, Kabupaten Muna, Kolaka Timur (Koltim) Konawe Utara (Konut), Konawe Selatan (Konsel), Konawe Kepulauan (Konkep), Buton Utara (Butur), dan Wakatobi. Dari tujuh daerah itu yang sudah melaksanakan debat kandidat adalah Kabupaten Muna.

Kata Djufri nantinya setelah pelatihan ini media dan mahasiswa akan berkolaborasi untuk melakukan cek fakta debat kandidat Pilkada di Sultra. Pada cek fakta debat kandidat itu media anggota AMSI Sultra dan didukung mahasiswa akan melakukan penelusuran fakta atas klaim-klaim atau pernyataan dari setiap pasangan calon, apakah klaim-klaim saat debat itu sesuai fakta atau tidak.

“Di Sultra ada tujuh daerah yang menyelenggarakan Pilkada, yang selesai melakukan debat adalah Pilkada Muna. Nah daerah enam daerah yang belum, mungkin kita akan melakukan cek fakta untuk debat Pilkada Koltim atau Konkep, tapi itu tergantung ya. Kita lihat dengan kondisi jaringan, tapi intinya nanti kita bicarakan lagi lebih lanjut,” ujar Djufri.

Pimpinan redaksi media online sultrakini.com menjelaskan salah satu harapan dari adanya cek fakta agar pemilu mendatang dapat berlangsung secara lebih berkualitas, sehingga masyarakat selaku pemilih mempunyai pilihan yang lebih realitis sesuai data dan fakta yang ada.

“Tidak hanya itu, pelatihan ini juga sangat penting untuk meningkatkan kapasitas jurnalis dan media, agar memiliki kemampuan melakukan penelusuran fakta atas informasi hoax yang perbedaanya sangat tipis dengan informasi yang benar,” jelas Djufri.

Kemudian ia juga menyebut pelatihan cek fakta ini sudah terlebih dahulu dilaksankan di beberapa pengurus AMSI wilayah di seluruh Indonesia. Sementara untuk AMSI wilayah Sultra adalah yang ketiga untuk di kawasan Indonesia Timur.

Sementara, diakhir acara Project Asisten AMSI Sarah mengapresiasi pelatihan ini, yang telah berjalan dengan baik. “Semoga program cek fakta nanti dapat berjalan lancar, dan materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik,” pinta Sarah.

 

Reporter:  (rmh)