Kendari. Bentara Timur – Sektor pariwisata di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sempat terhenti aktivitasnya pada Maret 2020 lalu, kini mulai bergerak, hal ini seiring dengan pelonggaran aktivitas setelah dikeluarkannya kebijakan normal baru oleh pemerintah.
“Industri pariwisata dan perhotelan sudah mulai dibuka kembali secara bertahap pada Agustus lalu. Okupansi hotel juga sudah mengalami kenaikan sampai 40 persen, trendnya kita harapkan makin baik,” jelas Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) Eko Dwisasono kepada Bentara Timur saat dihubungi melalui telepon selulernya.
Menurut Eko, pelaku industri pariwisata di Sultra melakukan pertimbangan matang dengan menerapkan secara ketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19 untuk kembali membuka usaha di era tatanan hidup baru, sehingga tidak mengalami kerugian.
“Ada banyak kreativitas yang dilakukan, banyak pelaku industri pariwisata semisal perhotelan membuat promosi dan potongan harga untuk menginap di hotel, makan di resto, dan program promosi lainya,” tambah Eko.
Baca Juga: Budidaya Kepiting Bakau, Peluang Usaha di Masa Pandemi
Sumarlin atau karib disapa Linto dari Jelajah Sultra, agen perjalanan wisata juga mengungkapkan jika pariwisata di Sultra mulai bangkit. Salah satunya ditandai dengan mulai ramainya kunjungan ke sejumlah objek wisata. Apalagi di era tatanan hidup baru pemerintah juga sudah mengeluarkan regulasi terkait protokol kesehatan dan pencegahan covid-19 di lokasi wisata.
Linto berharap mencontohkan di bulan November ini saja, Jelajah Sultra mengantar tiga rombongan pelancong. Memang katanya tamu-tamu yang mereka antor saat ini masih pelancong domestik. Dia pun berharap kedepan kondisi semakin membaik sehingga wisatawan yang datang bukan hanya dari dalam negeri tapi juga dari luar negeri.
Pria berusia 31 tahun itu bercerita di awal pandemi corona pada Maret 2020 lalu hingga Agustus, travelnya agenya tak menerima satupun orderan kunjungan. Bisnis agen perjalanan wisata yang dia kelola terpuruk.
Linto dan beberapa kawanya mengelola travel perjalanan wisata minat khusus yang beroperasi sejak 2014 lalu. Kebanyakan tamunya berasal dari luar kota yang minta untuk didampingi ke lokasi-lokasi wisata alam. Jelajah Sultra membuka pelayanan wisata antar pulau, pantai, gunung, wisata budaya hingga live in village.
“Nihil, berbulan-bulan tidak ada pemasukan karena tidak ada tamu yang berkunjung, tapi saat itu kami saling menguatkan. Nah kalau sekarang sudah ada list tamu dan rombongan,” terang Linto kepada Bentara Timur di Kendari, Sabtu.
Reporter : (onf)