Sebanyak 175 Dokter di Sultra Terpapar Covid-19, 1 Meninggal

Kendari. Bentara Timur – Jumlah tenaga medis yang terinfeksi virus corona atau Covid-19 di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus bertambah.

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Sultra mencatat sebanyak 175 tenaga medis positif terinfeksi Covid-19.

Ketua Satgas Internal IDI Sultra, dr Agus Purwo mengatakan, 175 dokter yang terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan kumulatif sejak awal Covid-19 ditemukan di Sultra hingga Rabu 7 Juli 2021. Katanya, dari 175 dokter yang terpapar, 55 dari dokter spesialis, serta 120 dokter umum.

Dari jumlah tersebut, 159 dokter diantaranya dinyatakan sembuh, 1 orang meninggal dunia, serta 15 orang masih dalam perawatan.

“Data ini berdasarkan update hari ini, pukul 16.00 Wita,” kata Agus Purwo lewat pesan whatsapp-nya, Rabu (7/7/2021).

Agus bilang, tenaga dokter yang terpapar Covid-19 tersebar dibeberapa kabupaten. Diantaranya, Konawe, Konawe Selatan, dan terbanyak dari Kota Kendari. Dokter yang terpapar Covid-19 rata-rata mengalami gejala ringan dan sedang.

“Dokter yang terpapar Covid-19 ada yang sedang dirawat di Rumah Sakit Bahteramas dan ada juga yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing,” ujarnya.

PPKM Mikro Diberlakukan di Sultra, Ini Protokol yang Harus Ditaati Pelaku Perjalanan

Batasi Mobilitas Warga Jadi Langkah Akhir Hadapi Corona

Mengenai dimana para dokter ini terpapar, Agus mengatakan tak bisa memastikan hal itu, sebab di Kota Kendari saat ini sudah banyak transmisi lokal, mobilisasi masyarakat, dan dokter juga tinggi. Sehingga belum bisa dipastikan dimana terpaparnya.

“Yang jelas ada juga dari pasien dan lingkungan rumah sakit,” pungkasnya.

Agus juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyepelekan Covid-19. Terlebih sampai saat ini masih banyak yang tidak percaya dengan Covid-19 dan menyebut bahwa Covid-19 hanya akal-akalan belaka.

“Covid-19 ini tidak terlihat, tapi dampaknya sangat bisa kita rasakan. Penyakit ini sangat menular sehingga vaksin terbaik adalah melakukan pencegahan penularan lewat penerapan protokol kesehatan,” tutur Agus.

Reporter : (rmh)