Kendari, bentaratimur.id – Prosesi pemakaman almarhum Ipda Imam Agus Husein, perwira Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) yang gugur usai pengamanan demo di Kendari, berlangsung Rabu (13/4/2022) pagi.
Calon istri almarhum yang juga seorang perwira muda Polri, Ipda Nadya Ayu Nurlia terlihat setia mengantar Ipda Imam ke tempat peristirahatan terakhir.
Meski sesekali terlihat menangis, Ipda Nadya Ayu tetap tegar mengikuti jalannya prosesi pemakaman calon suaminya itu. Sambil memegang foto almarhum, Kapolsek Batang Gansal ini tetap setia mengantar kekasihnya ke persemayaman terakhir.
Dikutip dari okezone.com, almarhum Ipda Imam Agus Husein dikebumikan di samping makam neneknya di TPU Banjar Kobun Panyabungan 2. Prosesi pemakaman berlansung dengan upacara kepolisian yang dipimpin oleh Dansat Brimob Polda Sumatra Utara. Tembakan salvo mengiringi prosesi memasukan jenazah ke liang lahat.
Almarhum yang bertugas di Satuan Brimob Polda Sultra gugur usai menjalankan tugas melakukan pengamanan aksi demo mahasiswa di depan Kantor DPRD Sultra Sultra pada Senin (11/4/2022).
Atas pengabdian dan kesetian almarhum dalam menjalankan tugas, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menganugerahkan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Iptu Anumerta.
Sementara itu, Ipda Nadya pernah viral beberapa waktu lalu karena menjadi kapolsek termuda yakni 23 tahun pada 2021. Akademi kepolisian (Akpol) angkatan 2020 itu pernah menjadi anggota pasukan pengibar bendera (paskibra) tingkat nasional perwakilan dari Bengkulu pada tahun 2014 lalu.
Dengan bangga, ia kala itu mengibarkan bendera merah putih di istana negara pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Dilansir dari berbagai sumber, Ipda Nadya Ayu telah menjabat Kapolsek Batang Gansal, Indragiri Hulu, Riau, sejak 16 Agustus 2021 lalu. Kini, Nadya memiliki 23 anggota di Polsek Batang Gansal.
Ia mengungkap 6 anggotanya berusia tak jauh beda dengan sang ayah. Katanya hal tersebut menjadi tantangan untuk dirinya lantaran harus memimpin anggota yang usianya jauh di atasnya.
Namun, ia mengaku senang menjadi seorang kapolsek termuda di Indonesia, ia berusaha menjalankan dengan baik tanggung jawabnya. Ipda Nadya mendapat pengalaman dan ilmu dari para anggotanya.
Selama menjadi Kapolsek Batang Gansal, Nadya berhasil mengungkap sejumlah kasus narkoba dan pembunuhan. Ia juga bertekad memberantas kejahatan, narkoba dan pembunuhan di wilayah hukumnya.
Putri pertama dari empat bersaudara yang hidup dari keluarga sederhana ini, juga kerap turun ke lapangan untuk bersosialisasi, ke sekolah, puskesmas dan bersama warganya, bahkan mendatangi ke pemukiman Suku Talang Mamak yang merupakan suku pedalaman di Provinsi Riau.
Nadya bilang, keinginan untuk menjadi polisi muncul saat menjadi pasukan paskibra dan melihat taruna gagah dengan seragamnya. Dari situlah dirinya bertekad untuk menjadi polisi.
Meski diusia yang sangat muda, dirinya menerapakan sistem kekeluargaan dan mengutamakan kejujuran di lingkungan polsek yang dipimpinnya.
Penulis : R. Hafid