Bentara Timur. Latto-latto menjadi permainan yang tengah digandrungi saat ini. Berbagai kalangan dari anak-anak hingga dewasa memainkan permainan ini. Demam lato-lato hamper bisa ditemui di semua wilayah di Indonesia.
Permainan lato-lato sebenarnya cukup sederhana terdiri dari sepasang bola plastic atau karet yang terikat tali sehingga membentuk bandulan. Pada bagian tengah benang antara kedua bola terdapat pegangan khusus yang digunakan pemain untuk menggerakan lato-lato.
Cara memainkannya adalah dengan mengadu dua bola hingga saling memantul berlawanan.
Kepopuleran lato-lato semakin meningkat seiring dengan terbukti dengan semakin banyaknya produsen yang membuat ukuran dan motif yang variatif.
Di era silam, lato-lato juga mengalami ketenaran sehingga banyak yang menyebut jika permainan ini adalah permainan jadul dan tradisional.
Namun begitu tahukah Anda, jika lato-lato bukanlah berasal dari Indonesia?
lato-lato sendiri sebenarnya dapat dijumpai di berbagai belahan negara. Kalau di mancanegara ada yang menyebut lato-lato sebagai clackers, knockers, click-clacks.
Ada yang mengatakan lato-lato merupakan permainan yang terinspirasi dari sebuah senjata tradisional di Argentina bernama Balos atau Baleodoras yang digunakan untuk berburu hewan.
Ada pula yang menyebut bila inspirasi lato-lato berasal dari Alaskan, permainan tradisional dari orang-orang Eskimo.
Mulanya benda berbentuk bandul bola dibuat untuk melatih koordinasi antara tangan dan mata. Namun kelanjutanya malah berkembang menjadi permainan. Kepopuleran permainan ini ketika anak-anak di Amerika Serikat memainkanya.

New York Times menerbitkan catatan pada 1971 yang menunjukan adanya kejuaran clackers. Peristiwa itu berlangsung di Italia tepatnya di Desa Calcinatello dekat Brescia. Dimainkan sebagai kompetisi dunia yang diikuti dari berbagai negara seperti Belanda, belgia, Inggris, Swiss hingga Kanada
Dahulu lato-lato yang dimainkan di Amerika Serikat terbuat dari kaca tempered. Namun setelah permainan ini digandrungi anak-anak, mulai banyak ditemukan kasus cedera. Banyak anak yang terkena hantaman di kepala hingga bolanya pecah akibat bola yang dimainkan beradu terlalu keras.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) bahkan akhirnya mengeluarkan peringatan jika permainan ini berbahaya. Sejak saat, clackers yang tadinya berbahan kaca tempered diubah menjadi plastic agar lebih aman dimainkan.
Penulis : Ros